Tampilkan postingan dengan label renungan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label renungan. Tampilkan semua postingan

Sudah Cukupkah Hari Ini?

Alkisah, seorang petani menemukan sebuah Mata air ajaib. Mata air itu bisa mengeluarkan kepingan uang emas yang tak terhingga banyaknya. Mata air itu bisa membuat is petani menjadi kaya raya seberapapun yang diinginkannya, sebab kucuran uang emas itu baru akan berhenti bila is petani mengucapkan kata "cukup". Seketika is petani terperangah melihat kepingan uang emas Berjatuhan di depan hidungnya. Diambilnya beberapa ember Untuk menampung uang kaget itu. Setelah semuanya penuh, Dibawanya ke gubug mungilnya untuk disimpan disana.
Kucuran uang terus mengalir sementara is petani mengisi Semua karungnya, seluruh tempayannya, bahkan mengisi penuh Rumahnya. Masih kurang! Dia menggali sebuah lubang besar Untuk menimbun emasnya. Belum cukup, dia membiarkan Mata air itu terus mengalir hingga akhirnya petani itu mati Tertimbun bersama ketamakannya karena dia tak pernah Bisa berkata cukup.

Kata yang paling sulit diucapkan oleh manusia barangkali Adalah kata "cukup". Kapankah Kita bisa berkata cukup? Hampir semua pegawai merasa gajinya belum bisa dikatakan Sepadan dengan kerja kerasnya. Pengusaha hampir selalu merasa pendapatan perusahaannya Masih dibawah target. Istri mengeluh suaminya kurang perhatian. Suami berpendapat istrinya kurang pengertian. Anak-anak menganggap orang tuanya kurang murah hati. Semua merasa kurang Dan kurang. Kapankah Kita bisa berkata cukup?

Cukup bukanlah soal berapa jumlahnya. Cukup adalah persoalan kepuasan hati. Cukup hanya bisa diucapkan oleh orang yang bisa mensyukuri. Tak perlu takut berkata cukup. Mengucapkan kata cukup bukan berarti Kita berhenti Berusaha Dan berkarya. "Cukup" jangan diartikan sebagai kondisi stagnasi, mandeg Dan berpuas diri.

Mengucapkan kata cukup membuat Kita Melihat apa yang telah Kita terima, bukan apa yang belum Kita dapatkan. Jangan biarkan kerakusan manusia membuat Kita sulit Berkata cukup. Belajarlah mencukupkan diri dengan apa yang Ada pada diri Kita Hari ini, maka Kita akan menjadi manusia yang berbahagia.

jadi....... sudahkah kita"Cukup"...hari ini?

Semakin bijak dalam hidup
-Salam Hati-

Kamu, Milikku yang Paling Berharga

Aku sangat menyukai ucapan mama: "Barang milikku yang paling berharga adalah kamu!" Ucapan yang sangat menyejukkan hati dan sampai sekarang aku masih mengingatnya terus! Papa dan mama menikah karena dijodohkan orang tua, demikianlah yang dialami para muda-mudi di jaman itu, tapi hal ini sudah umum. Di jaman sekarang peristiwa itu sudah jarang terjadi, kebanyakan adalah hasil pilihan sendiri. Tapi mama sangat mencintai papa, demikian juga dengan papa dan mereka tampak selalu mesra, akur bagaikan sejoli yang tak terpisahkan. Sangat sulit dibayangkan bahwa pernikahan mereka pernah diterjang badai!

Badai itu nyaris memisahkan mereka hanya karena emosi sesaat saja! Papa dan mama bekerja diinstansi yang sama, oleh karena itu setiap hari berangkat dan pulang bersama. Suatu hari mereka kerja lembur, mengadakan stock opname di gudang, hingga pukul 2.00 dinihari dan baru pulang kerumah. Papa sangat letih dan lapar, sampai di rumah tidak ada makanan maupun minuman yang siap disaji. Papa yang lapar minta mama untuk menyiapkan makanan dan minuman. Beberapa hari belakangan ini emosi mama memang tidak stabil, ditambah lagi dengan adanya lembur, badan dan pikiran sungguh melelahkan, sehigga denagn kondisi yang labil itu, mama spontan menjawab dengan nada keras, "Mau makan dan minum, memangnya tidak bisa masak sendiri? Apa tidak punya tangan dan kaki lagi, ya?"

Karena papa juga terlalu capek, langsung menjawab dengan acuh tak acuh, "Kamu ini isteriku, memasak adalah sudah menjadi kewajibanmu!" Mama langsung merespon, "Tengah malam begini mau masak apa? Sudah lewat waktunya makan, orang laki seharusnya lebih kuat dari pada perempuan!" Mendengar itu, marahlah papa, beliau langsung berteriak dengan emosi, "Kamu salah makan obat apa kemarin? Mau sengaja cari ribut ya? Istri memasak untuk suami adalah wajar, kenapa harus tergantung pada waktu? Kamu tidak senang, ya? Kalau tidak senang, kamu pergi saja sekarang dari rumah ini!!!"

Mama tidak menyangka akan menerima reaksi yang begitu keras. Setelah terdiam sesaat, mama kemudian berkata sambil menitikkan air mata, "kamu ingin aku pergi, baik aku akan pergi sekarang!" Mama segera kembali ke kamar untuk mengemasi barang-barangnya. Melihat mama masuk kamar dan berkemas-kemas, papa berkata kepada mama yang membelakanginya, "Bagus! Pergi sana! Ambil semua barang-barangmu mu dan jangan kembali lagi!"

Beberapa saat kemudian suasana menjadi sunyi senyap, tak ada kata-kata kebencian lagi yang muncul, menit demi menit berlalu, tapi mama tetap tak kunjung keluar dari kamar. Merasakan keanehan itu, papa kemudian menyusul masuk kamar dan melihat mama sedang duduk diranjang penuh dengan linangan air mata. Sambil menatap koper kulit besar yang masih tergeletak di atas ranjang, melihat papa datang, dengan terisak-isak mama berkata, "duduklah di atas koper kulit itu, supaya aku boleh mengenang masa-masa perpisahan kita yang terakhir."

Merasa aneh, maka dengan sendu papa akhirnya tidak tahan juga untuk tidak bertanya, " "Untuk apa?" Sambil menangis denagn terputus-putus mama berkata, "Emas dan perak aku tidak memilikinya, "Tapi milikku yang paling berharga adalah kamu!" Kamu dan anak-anakku, aku tidak memiliki apapun...." Meskipun kejadian itu telah lewat lama sekali, tapi aku masih mengingatnya terus sampai sekarang. Apalagi ketika mama mengucapkan kata-kata terakhir itu, papa merasa sangat tergoncang. Sejak malam itu, papapun sadar dan kembali menghormati dan menyayangi mama. Menggandeng tangan anak-anak, merangkul mama serta saling berpelukan. Kelak aku juga bercita-cita ingin mendapatkan pasangan seperti papa.

Bagaimanapun kehidupan yang kita jalani dan kita hadapi tidaklah penting. Namun yang terpenting adalah bagaimana sikap kita dalam menghadapi peristiwa dan kejadian dalam hidup ini, terutama di saat-saat muncul 'badai' yang menguji kita.

Orang Kaya dan Miskin Bertemu di Surga

Alkisah, di suatu negeri pernah hidup seorang kayaraya, yang rajin beribadah dan beramal. Meski kayaraya, ia tak sombong atau membanggakan kekayaannya. Kekayaannya digunakan untuk membangun rumah ibadat, menyantuni anak yatim, membantu saudara, kerabat dantetangga-tetangganya yang miskin dan kekurangan, serta berbagai amal sosial lainnya. Di musim paceklik, iamembagikan bahan pangan dari kebunnya yang berhektar-hektar kepada banyak orang yang kesusahan. Salah satu yang sering dibantu adalah seorang tetangganya yang miskin.

Dikisahkan, sesudah meninggal, berkat banyaknya amal,si orang kaya ini pun masuk surga. Secara tak terduga,di surga yang sama, ia bertemu dengan mantan tetangganya yang miskin dulu. Ia pun menyapa. "Apa kabar, sobat! Sungguh tak terduga, bisa bertemukamu di sini," ujar si kaya."Mengapa tidak? Bukankah Tuhan memberikan surga pada siapa saja yang dikehendaki-Nya, tanpa memandang kaya dan miskin?" jawab si miskin. "Jangan salah paham, sobat. Tentu saja aku paham,Tuhan Maha Pengasih kepada semua umat-Nya tanpa memandang kaya-miskin. Cuma aku ingin tahu, amalanapakah yang telah kau lakukan sehingga mendapat karunia surga ini?" "Oh, sederhana saja. Aku mendapat pahala atas amalanmembangun rumah ibadat, menyantuni anak yatim, membantu saudara, kerabat dan tetangga yang miskin dan kekurangan, serta berbagai amal sosial lainnya...."

"Bagaimana itu mungkin?" ujar si kaya, heran."Bukankah waktu di dunia dulu kamu sangat miskin. Bahkan seingatku, untuk nafkah hidup sehari-hari saja kamu harus berutang kanan-kiri?" "Ucapanmu memang benar," jawab si miskin. "Cuma waktudi dunia dulu, aku sering berdoa: Oh, Tuhan! Seandainya aku diberi kekayaan materi seperti tetanggaku yang kaya itu, aku berniat membangun rumah ibadat, menyantuni anak yatim, membantu saudara,kerabat dan tetangga yang miskin dan banyak amal lainnya. Tapi apapun yang kau berikan untukku, akuakan ikhlas dan sabar menerimanya."

"Rupanya, meski selama hidup di dunia aku tak pernah berhasil mewujudkannya, ternyata semua niat baikku yang tulus itu dicatat oleh Tuhan. Dan aku diberi pahala, seolah-olah aku telah melakukannya. Berkat semua niat baik itulah, aku diberi ganjaran surga inidan bisa bertemu kamu di sini," lanjut si miskin.

Maka perbanyaklah niat baik dalam hati Anda. Bahkan jika Anda tidak punya kekuatan atau kekuasaan untukmewujudkan niat baik itu dalam kehidupan sekarang,tidak ada niat baik yang tersia-sia di mata Tuhan.

Ketika Hati Merapuh

"Guru, aku rapuh… hidupku tak berguna… laksana daki… aku hanya mengotori…"
"Laksana pohon… batang dahanku merapuh mati"
"Aku ingin bunuh diri!"
Demikian Murid terisak didepan sang Guru yang diam duduk bersila menikmati segelas kopi tubruk nan nikmat disebuah ruangan yang temaram.

Sang Guru bangkit mengambil aquarium kecil disudut ruangan yang berisi dua ekor ikan
Satu ekor berwarna keemasan dan seekor ikan putih yang terlihat biasa karena ikan tersebut memang ikan yang biasa hidup di persawahan

Lalu dituangkan beberapa tetes tinta hitam kedalamnya,Hingga air berubah warna menjadi pekat dan hitam. Ikan kecil itu perlahan mulai terlihat kebingungan. Bahkan ikan yang keemasan terlihat sempoyongan. Berjalan kehilangan arah… kesana kemari
Menggelepar kehabisan oksigen. Hingga pingsan

"Muridku… hati dan pikiranmu adalah laksana ikan dalam air hitam ini…"
"Gelap, pengap, sempit menyesakan"
"Ketika dalam gelap dunia terasa sejengkal lebarnya"
"Ketika dalam pengap serasa hidup tak berdaya… tanpa pilihan"
"Ketika pikiran sempit… hati kita tumpul… jiwa kita merapuh"

Dengan perlahan Sang Guru mengambil teko besar berisi air putih jernih. Dituangkannya ke dalam akuarium yang berwarna hitam itu
Sehingga perlahan warna hitam air tersebut terus memudar
Terus dituang bahkan hingga air di aquarium melimpah
Terus dituang hingga air didalam aquarium menjadi kembali jernih dan bening. Menyisakan ikan putih yang kembali segar berenang dengan riangnya….

"Muridku… penuhi jiwa dan hatimu dengan kebaikan dan limpahilah dengan syukur …"
"Lupakan segala kesulitan, kemalangan, kegelapan yang ada"
"Syukurilah kemudahan yang ada"
"Fokuslah pada kelapangan bukan pada kesempitan"
"Hitunglah keberuntungan dan lupakanlah kemalangan"
"Limpahkanlah perasaan syukurmu dengan menebar kebaikan ke sekitarmu"
"Penuhi hatimu dengan perasaan syukur maka perlahan hatimu terpenuhi syukur"

Murid bertanya: "Guru, aku sulit merasakan syukur"
Sang Guru menjawab : "Cukup perbanyak berbuat kebaikan maka hatimu akan belajar bersyukur"

Murid bertanya: "Guru, aku lemah dan tidak bisa bersabar"
Sang Guru menjawab : "Jadilah ikan sawah yang di asah oleh kesulitan hidup" "dan menjadikan setiap kesulitan hidup adalah bagian dari proses menuju keberhasilan"

Murid bertanya: "Guru, aku masih dalam kegelapan"
Sang Guru menjawab: "Jadilah Cahaya!"
"sekecil apapun, jadilah cahaya bagi sekitarmu"
"terbarkanlah kebaikan….!"
"maka perlahan kegelapanmu akan sirna, karena kamu sudah menjadi cahaya"

Jadilah cahaya terang di tengah kegelapan.

Sulitnya Memahami Wanita

memahami wanita
sulitnya memahami wanita
Suatu malam, ketika sedang berjalan sepanjang pantai Batam seorang pria menemukan lampu tua yang diletakkan di atas batu. Ketika ia mengambil dan menggosoknya, seorang Jin mendadak muncul. "Baik, cukup sudah!" bentak Jin itu. "Ini keempat kalinya dalam bulan ini orang menggangguku! Aku begitu marah sampai aku hanya akan memberimu satu permintaan bukannya tiga! Jadi ayolah, ayo! Katakan apa yang kau inginkan, dan jangan membuang waktuku seharian!."

Orang itu berpikir cepat, kemudian berkata, "Yah, aku selalu bermimpi pergi ke Singapore, tetapi aku takut terbang dan aku cenderung mabuk laut di atas kapal. Bagaimana kalau kau buatkan aku jembatan ke Singapore? Dengan begitu, aku bisa naik mobil ke sana." Jin itu tertawa. "Jembatan ke Singapore?! Kau pasti bercanda? Bagaimana aku bisa mendapat penyangga yang sampai ke dasar samudera? Itu membutuhkan terlalu banyak baja, dan sangat terlalu banyak beton! itu sama sekali tidak bisa dilakukan! Pikirkan permintaan lain!" Kecewa, pria itu berusaha keras untuk memikirkan permintaan lain.

Akhirnya ia berkata, "Baiklah, aku punya keinginan lain. Semua wanita dalam hidupku berkata aku tidak peka. Aku berusaha dan berusaha untuk menyenangkan mereka, tetapi tidak ada yang berhasil. Aku tidak tahu di mana kesalahanku. Satu permintaanku adalah untuk mengerti wanita... tahu bagaimana sebenarnya perasaan mereka ketika mereka membisu padaku... tahu mengapa mereka menangis ... tahu apa yang mereka inginkan ketika mereka tidak memberitahu aku apa yang sebenarnya mereka inginkan... aku ingin tahu apa yang membuat mereka benar¡¦bahagia."

Sunyi sejenak, kemudian Jin itu berkata, "Kau mau jembatan itu berjalur dua atau empat?" Sebab dari pada aku mengabulkanmu tentang memahami wanita lebih mudah kubuatkan kamu jembatan itu!"

benarkah wanita begitu rumit untuk dipahami? ataukah pria yang tak mengerti caranya memahami dan memperlakukan wanita?

Mimpi Soekarno pindahkan ibu kota

Jakarta sebagai ibu kota negara kini sudah tidak ideal lagi. Kota ini menyimpan segudang masalah. Mulai dari kemacetan akut, kepadatan penduduk, pembangunan tak terencana hingga banjir yang selalu mengintai jika musim hujan datang.
Presiden Soekarno pada tahun 1950-an sudah meramalkan Jakarta akan tumbuh tak terkendali. Soekarno dulu punya mimpi memindahkan ibu kota Republik Indonesia dari Jakarta ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Mengapa Palangkaraya? Ada beberapa pertimbangan Soekarno. Pertama Kalimantan adalah pulau terbesar di Indonesia dan letaknya di tengah-tengah gugus pulau Indonesia. Kedua menghilangkan sentralistik Jawa.
Selain itu, pembangunan di Jakarta dan Jawa adalah konsep peninggalan Belanda. Soekarno ingin membangun sebuah ibu kota dengan konsepnya sendiri. Bukan peninggalan penjajah, tapi sesuatu yang orisinil.
"Jadikanlah Kota Palangkaraya sebagai modal dan model," ujar Soekarno saat pertama kali menancapkan tonggak pembangunan kota ini 17 Juli 1957.
Satu hal lagi, seperti Jakarta yang punya Ciliwung, Palangkaraya juga punya punya sungai Kahayan. Soekarno ingin memadukan konsep transportasi sungai dan jalan raya, seperti di negara-negara lain.
Soekarno juga ingin Kahayan secantik sungai-sungai di Eropa. Di mana warga dapat bersantai dan menikmati keindahan kota yang dialiri sungai.
"Janganlah membangun bangunan di sepanjang tepi Sungai Kahayan. Lahan di sepanjang tepi sungai tersebut, hendaknya diperuntukkan bagi taman sehingga pada malam yang terlihat hanyalah kerlap-kerlip lampu indah pada saat orang melewati sungai tersebut," kata Soekarno.
Untuk mewujudkan ide itu Soekarno bekerjasama dengan Uni Soviet. Para insinyur dari Rusia pun didatangkan untuk membangun jalan raya di lahan gambut. Pembangunan ini berjalan dengan baik.
Tapi seiiring dengan terpuruknya perekonomian Indonesia di awal 60an, pembangunan Palangkaraya terhambat. Puncaknya pasca 1965, Soekarno dilengserkan. Soeharto tak ingin melanjutkan rencana pemindahan ibukota ke Kalimantan. Jawa kembali jadi sentral semua segi kehidupan.
Kini Jakarta makin semrawut, sementara pembangunan di Palangkaraya berjalan lambat. Hampir tak ada tanda kota ini pernah akan menjadi ibukota RI yang megah.
Hanya sebuah monumen berdiri menjadi pengingat Soekarno pernah punya mimpi besar memindahkan ibukota ke Palangkaraya.

Sumber: Merdeka.com

8 Jenis Kecerdasan Manusia

Seorang ahli riset dari Amerika, Prof. Howard Gardener, mengembangkan model kecerdasan “Multiple Intelligence” yang artinya bermacam-macam kecerdasan. Maksudnya setiap orang memilki bermacam-macam kecerdasan, tetapi dengan kadar pengembangan yang berbeda. Yang di maksud kecerdasan menurut Gardener adalah suatu kumpulan kemampuan atau keterampilan yang dapat ditumbuhkembangkan.Menurut Howard Gardener dalam setiap diri manusia ada 8 macam kecerdasan, yaitu:


1. KECERDASAN LINGUISTIK

Kecerdasan linguistik adalah kemampuan untuk menggunakan kata-kata secara efektif, baik secara lisan maupun tulisan. Ciri-ciri:
1. Anda senang bermain dengan kata-kata. Anda menikmati puisi. Anda suka mendengarkan cerita.
2. Anda membaca apa saja; buku, majalah, surat kabar dan bahkan label produk.
3. Anda merasa mudah dan percaya diri mengekspresikan diri anda baik secara lisan maupun tulisan. Contohnya, anda pintar dalam berkomunikasi dan pintar dalam menceritakan atau menulis mengenai sesuatu hal.
4. Anda suka membumbui percakapan anda dengan hal-hal menarik yang baru saja anda baca atau dengar.
5. Anda suka mengerjakan teka-teki silang,bermain scrable atau bermain puzzle. Anda dapat mengeja dengan sangat baik.
6. DLL

2. KECERDASAN LOGIK MATEMATIK

Kecerdasan logik matematik ialah kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah. Ia mampu memikirkan dan menyusun solusi (jalan keluar) dengan urutan yang logis (masuk akal). Ciri-ciri:
1. Anda senang bekerja dengan angka dan dapat melakukan perhitungan mental (mencongak).
2. Anda tertarik dengan kemajuan teknologi dan gemar melakukan percobaan untuk melihat cara kerja sesuatu hal.
3. Anda merasa mudah melakukan perencanaan keuangan. Anda menetapkan target dalam bentuk angka dalam bisnis dan hidup anda.
4. Anda senang menyiapkan jadwal perjalanan secara terperinci. Anda sering menyiapkan, memberi nomor dan menetapkan suatu daftar kerja (to-do-list).
5. Anda senang dengan permainan, puzzle atau sesuatu yang membutuhkan kemampuan berpikir logis dan statistis seperti permainan cheker atau catur.
6. DLL

3. KECERDASAN VISUAL DAN SPASIAL

Kecerdasan visual dan spasial adalah kemampuan untuk melihat dan mengamati dunia visual dan spasial secara akurat (cermat). Ciri-ciri:
1. Anda menyukai seni, menikmati lukisan dan patung. Anda memilki citra rasa yang baik akan warna.
2. Anda cenderung menyukai pencatatan secara visual dengan menggunakan kamera atau handycam.
3. Anda bisa menulis dengan cepat saat anda mencatat atau berpikir mengenai sesuatu. Anda dapat menggambar dengan cukup baik.
4. Anda merasa mudah membaca peta atau melakukan navigasi, anda memilki kemampuan mengerti arah yang baik.
5. Anda menikmati permainan seperti puzzle.
6. DLL

4. KECERDASAN MUSIK

Kecerdasan musik adalah kemampuan untuk menikmati, mengamati, membedakan, mengarang, membentuk dan mengekspresikan bentuk-bentuk musik. Kecerdasan ini meliputi kepekaan terhadap ritme, melodi dan timbre dari musik yang didengar. Ciri-ciri:
1. Anda dapat memainkan alat musik.
2. Anda dapat menyanyi sesuai dengan tinggi rendahnya kunci nada.
3. Anda biasanya dapat mengingat sebuah irama hanya dengan mendengarkan beberapa kali saja.
4. Anda sering mendengarkan musik. Anda bahkan kadang kala menghadiri konser musik. Anda suka -bahkan butuh- mendengarkan lagu sambil anda bekerja.
5. Anda mengikuti irama musik dengan baik dan tanpa sadar mengetuk-ngetukkan jari anda mengikuti irama lagu itu.
6.DLL

5. KECERDASAN INTERPERSONAL

Kecerdasan interpersonal ialah kemampuan untuk mengamati dan mengerti maksud, motivasi dan perasaan orang lain. Ciri-ciri:
1. Anda senang bekerja sama dengan orang lain dalam suatu kelompok atau komite.
2. Anda lebih suka belajar kelompok dari pada belajar sendiri.
3. Orang sering kali datang kepada anda untuk meminta nasihat.
4. anda adalah orang penuh simpati.
5. Anda lebih suka team sport seperti basket, soffball, sepak bola dari pada individual seperti renang dan lari.
6. DLL

6. KECERDASAN INTRAPERSONAL

Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan yang berhubungan dengan kesadaran dan pengetahuan tentang diri sendiri. Dapat memahami kekuatan dan kelemahan diri sendiri. Mampu memotivasi dirinya sendiri dan melakukan disiplin diri. Ciri-ciri:
1. Anda memiliki buku harian untuk mencatat pikiran anda yang sangat dalam dan pribadi.
2. Anda sering menyendiri untuk memikirkan dan memecahkan masalah itu sendiri.
3. Anda menetapkan tujuan anda.
4. Anda adalah seorang pemikir independen (mandiri). Anda tahu pikiran anda dan anda memutuskan sendiri keputusan anda.
5. Anda mempunyai hobi atau kesenangan yang bersifat pribadi yang tidak banyak anda bagikan atau ungkapkan kepada orang lain.
6. DLL

7. KECERDASAN KINESTETIK

Kecerdasan kinestetik ialah kemampuan dalam menggunakan tubuh kita secara terampil untuk mengungkapkan ide, pemikiran dan perasaan. Ciri-ciri:
1. Anda gemar berolahraga atau melakukan kegiatan fisik.
2. Anda cakap dalam melakukan sesuatu seorang diri.
3. Anda senang memikirkan persoalan sambil aktif dalam kegiatan fisik seperti berjalan atau lari.
4. Anda tidak keberatan jika diminta untuk menari.
5. Setiap kali anda pergi ke pusat hiburan atau permainan, anda senang dengan permainan yang sangat menantang dan “mengerikan” secara fisik seperti jet coaster.
6. DLL

8. KECERDASAN NATURALIS

Kecerdasan naturalis adalah kemampuan untuk mengenali, membedakan, mengungkapkan dan membuat kategori terhadap apa yang di jumpai di alam maupun lingkungan. Ciri-ciri:
1. Anda senang memelihara atau menyukai hewan.
2. Anda dapat mengenali dan membedakan nama berbagai jenis pohon, bunga dan tanaman.
3. Anda tertarik dan memilki pengetahuan yang cukup mengenai bagaimana tubuh bekerja -di mana letak organ tubuh yang penting- dan anda mengerti akan kesehatan.
4. Anda tahu jalur atau jalan setapak, sarang burung dan hewan liar lainnya saat anda berjalan di alam dan anda bisa “membaca” cuaca.
5. Anda dapat membayangkan diri anda sebagai seorang petani atau mungkin anda suka memancing.
6. DLL

sawang sinawang (Sastro Sukamiskin)

Setiap masyarakat menciptakan dan mengembangkan kebudayaan sebagai sinar yang memandu kehidupan, sesuai dengan lingkungan sosial dan fisik di wilayahnya. Dalam perjalanan waktu, generasi baru muncul dan dibentuk oleh kebudayaan itu agar mewarisi dan mengembangkan sinar kehidupan itu menjadi lebih terang. Meskipun demikian, tidak jarang generasi baru menghadapi tantangan, hambatan dan bahkan tekanan, sehingga kurang berhasil mengembangkannya. Salah satu hambatan yang paling kuat adalah adanya kebudayaan lain yang tidak toleran dan bahkan melakukan penjajahan budaya. Akibatnya, generasi baru tidak hanya gagal mengembangkan, tetapi juga mengambil sinar kebudayaan lain untuk memandu kehidupannya. Disinilah titik awal munculnya kebudayaan hibrid atau campuran.
Pengambilan kebudayaan lain sebagai sinar, seiring dengan pergantian generasi tanpa disadari jumlahnya semakin banyak. Pada generasi tertentu, sebagian besar hidup masyarakat berada dalam terang sinar kebudayaan lain. Dengan kata lain, sebagian besar kebudayaan nenek moyangnya tidak lagi menjadi sinar penerang kehidupan dan hilang, sisanya menjadi fosil yang dipajang di museum.

Apa ruginya meninggalkan kebudayaan nenek moyang sendiri dan menggunakan kebudayaan asing? Tidak ada, selama masyarakat mampu menjadikan nenek moyang asing sebagai nenek moyangnya. Bahkan mungkin akan banyak keuntungannya, selama masyarakat mengambil jiwa kebudayaan asing sebagai jiwanya. Akan tetapi ketika jiwanya menggunakan kebudayaan asli dan kehidupan sehari-hari menggunakan kebudayaan asing, maka masyarakat akan menjadi bingung dan bahkan linglung. Banyak perilaku yang tidak sesuai dengan hati nurani terjadi di depan mata, tanpa dapat dicegah. Puncaknya adalah krisis sebagai bentuk berubahnya sinar

Dalam kondisi seperti itu, tak ada buah kehidupan yang manis dan bermakna dapat dinikmati. Tertib kehidupan menjadi hilang, karena tidak ada lagi etika yang dijunjung bersama. Tragedi dari pucuk pimpinan nasional sampai pangkal bawahan lokal menjadi menu harian yang suka tidak suka, mau tidak mau harus ditelan.

Solusi yang mungkin ditempuh adalah menemukan kembali warisan masa lampau yang masih sesuai dengan peri kehidupan sekarang. Tentu tidak akan semudah orang Eropa me-reaissance keeropaannya atau orang Jepang saat melakukan kokugaku. Meski sulit dan harus menempuh jarak yang sangat jauh, perjalanan pulang tampaknya harus dilakukan. Meski harus mandi keringat dan berkubang lumpur, penggalian sari kehidupan nenek moyang harus diselesaikan.

Salah satu warisan yang perlu dijernihkan adalah sawang sinawang. Pepatah jawa ini sengaja sebagai awalan, karena memiliki makna yang sangat dalam. Paling tidak ada tiga point penting yang terkandung dalam pepatah itu, yaitu sawang, sinawang dan sawang sinawang. Padanan dalam bahasa Indonesia untuk kata kerja sawang adalah memandang, menyimak atau memperhatikan. Di sisi lain, sinawang terdiri dari kata dasar sawang dan imbuhan in. Pemberian imbuhan dalam konteks ini berfungsi untuk mempasifkan kata kerja, sehingga sinawang dapat diartikan sebagai dipandang, disimak atau diperhatikan.

Kedudukan sawang sebagai kata dasar kerja menunjukkan bahwa memandang merupakan kegiatan yang dilakukan oleh subyek terhadap suatu obyek. Apabila dilekatkan pada subyek, kata dasar sawang akan mengalami peluluhan menjadi nyawang, seperti pada kalimat Kliwon lagi nyawang omahe sing miring amarga kena gempa. Aktivitas memandang bukan semata-mata dilakukan oleh panca indera mata. Memandang melibatkan seluruh kemampuan aspek kemanusiaan subyek, baik mata, akal maupun budi. Melalui proses memandang, subyek mengolah informasi yang diterima melalui mata dengan jalan membandingkan terhadap pengalamannya sebagai individu maupun pengetahuan yang dimilikinya dari berbagai pihak. Ketika memandang rumahnya yang miring, dalam benak Kliwon terdapat ingatan tentang gambaran rumah itu sebelum terjadi gempa. Dengan kata lain, dalam aktivitas memandang terdapat dialog antara masa lampau (pengalaman dan pengetahuan) dengan masa kini (obyek pandangan).

Dialog masa lampau dengan masa kini dalam proses sawang melahirkan dua macam pengetahuan, yaitu pengetahuan tentang obyek dan pengetahuan tentang subyek. Pengetahuan tentang obyek berupa gambaran detail kondisi yang tampak kasat mata, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Pada kasus Kliwon dan rumahnya, pengetahuan obyek kuantitatif berupa jumlah kerusakan beserta letaknya, sedang pengetahuan kualitatif berupa tingkat kerusakan seperti parah, sedang dan ringan.
Selain pengetahuan tentang obyek, proses sawang juga melahirkan pemahaman tentang diri sendiri sebagai subyek. Pemahaman terutama berupa kesadaran baru dalam diri subyek tentang posisinya saat itu. Ketika melakukan proses sawang, subyek memperhitungkan ikatan atau relasinya dengan obyek. Apabila obyek merupakan bagian dari subyek, baik ikatan darah maupun kepemilikan, maka subyek akan memaknai kondisi obyek sebagai cerminan dari kondisi subyek. Oleh karena itu, hasil sawang tersebut tersimbolkan dalam bentuk kata-kata yang menggambarkan kondisi kehidupan subyek, seperti menderita, mujur, begja, prihatin, sengsara dan sebagainya.

Apabila obyek sawang bukan bagian dari subyek, tetapi memiliki ikatan yang erat, seperti kerabat atau tetangga, subyek akan berusaha memahami kondisi atau posisi obyek dengan melibatkan seluruh aspek kehidupannya. Keterlibatan subyek pada obyek termanifestasi pada penghayatan terhadap kondisi obyek, sehingga melahirkan ungkapan “nderek”. Dari sudut pandang ini, ungkapan seperti nderek mangayubagya, nderek bingah, nderek belasungkawa, menjadi bentuk usaha subyek mentransfer kondisi obyek sebagai kondisinya sendiri. Pada sistem sosial Jawa, berbagai nilai dan norma terbangun dengan kerangka seperti itu, antara lain kekerabatan, gotong royong, dan tulung tinulung.
Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa sawang menjadi kunci bagi masyarakat Jawa untuk memahami obyek sekaligus melahirkan kesadaran baru tentang subyek. Dengan kata lain, masyarakat Jawa menempatkan sawang menjadi laku bagi lahirnya pengetahuan tentang dunia sebagai obyek dan kesadaran baru dalam diri manusia sebagai subyek yang mendunia.

Berbagai pengetahuan dihasilkan oleh manusia Jawa melalui proses memandang yang dilakukannya, baik berupa filsafat kehidupan maupun keterampilan praktis. Apabila dikelompokkan, jumlah karya pengetahuan Jawa lebih banyak pada bidang filsafat kehidupan. Hal ini menunjukkan bahwa manusia Jawa cenderung menyarikan dinamika kehidupan untuk memperoleh hakekat, dari pada mengembangkan keterampilan praktis. Memahami hakekat dipandang lebih penting untuk menjalani kehidupan masa kini dan masa mendatang. Hal ini berdampak pada pendokumentasian pergumulan pemikiran tentang nilai dan norma jauh lebih baik dari pada pendokumentasian pengetahuan praktis.

Selain sebagai subyek, manusia Jawa juga menyadari bahwa dirinya menjadi obyek pandangan bagi sesama. Bahkan kesadaran akan kedudukan sebagai obyek ini ditempatkan menjadi perhatian utama dalam kebudayaan Jawa. Kesadaran tersebut mendorong lahirnya nilai dan norma yang berinti pada pengendalian diri atau self control. Berbagai ungkapan, seperti empan papan (memposisikan diri sesuai situasi dan kondisi) dan unggah ungguh (sopan santun atau tata krama) mencerminkan bahwa kemampuan membawakan diri merupakan keterampilan hidup yang sangat penting.

Makna lain dari sawang sinawang adalah bahwa realitas berbeda hakekat dengan pengetahuan/kebenaran yang dihasilkan dari kegiatan memandang. Maksudnya ketika subyek memproduksi pengetahuan tentang suatu obyek, kebenarannya sangat kecil apabila dibandingkan dengan kebenaran yang dimiliki oleh obyek. Sebagai contoh, ketika A memandang B sekarang telah sukses dan hidup berkecukupan, makna sukses dan berkecukupan yang dipahami A akan jauh berbeda dengan sukses dan berkecukupan yang dirasakan oleh B. Kesadaran akan perbedaan tersebut menjadikan manusia Jawa memahami bahwa kebenaran bersifat subyektif dan relatif, yaitu tergantung pada siapa, dimana dan kapan.

Subyektivitas dan relativitas kebenaran, menjadikan manusia Jawa mengembangkan tata nilai dan norma yang berinti pada penghormatan terhadap pendapat atau kebenaran orang lain. Ungkapan desa mawa cara, negara mawa tata memanifestasikan pemahaman bahwa setiap desa memiliki tradisi yang berbeda dan setiap negara memiliki hukum yang berbeda. Perbedaan tersebut dipandang sebagai realitas yang menggembirakan dan patut dirayakan, karena pada hakekatnya dunia ini terbangun dari berbagai perbedaan yang saling melengkapi.

Apakah pemikiran nenek moyang tentang sawang sinawang yang telah berusia ribuan tahun ini mampu melampaui pemikiran kaum modernis bahkan postmodernis?

-Sastro Sukamiski-

Yu Youzhen, Wanita Kaya Penyapu Jalan

"Kerja bukan hanya tentang gaji, itu membuat orang terfokus" "Kemalasan menimbulkan segala macam kebiasaan buruk." -Yu Youzhen-


Yu Youzhen
Yu mempertahankan pekerjaan penyapu jalan sejak 1998
Yu Youzhen (53) bukan perempuan biasa. Warga kota Wuhan, China ini memiliki kekayaan yang luar biasa. Menurut harian South China Morning Post, Yu adalah pemilik 17 gedung apartemen di Wuhan dengan nilai aset sebesar 1,6 juta dollar AS atau lebih dari Rp 15 miliar.

Namun, tak seperti orang kaya lainnya yang memilih bersantai menghitung kekayaan atau bepergian ke luar negeri, Yu tetap memilih bekerja di usianya yang sudah senja itu. Dan, pekerjaan yang dipilih Yu adalah petugas kebersihan kota dengan gaji hanya sekitar Rp 2 juta sebulan.

Sudah sejak 1998, Yu bekerja sebagai petugas kebersihan kota. Dia harus bangun sejak pukul 3.00 dini hari, lalu bekerja selama enam jam penuh membersihkan ruas jalan sepanjang 3 km dari sampah dan kotoran lainnya. Tak hanya itu, Yu harus bekerja selama enam hari dalam sepekan.

Sejatinya, Yu dan suaminya memang terlahir dari keluarga miskin dan terbiasa bekerja keras. Sejak 1980-an, Yu dan suaminya bekerja dari pagi hingga malam demi bisa menyisihkan sedikit uang.

Jerih payah mereka terbayar, ketika mereka akhirnya bisa membangun rumah tiga lantai. Nah, beberapa ruangan di rumah tiga lantai inilah yang kemudian disewakan Yu untuk warga desa yang merantau ke Wuhan.

Dengan menyewakan ruangan dengan harga 50 yuan atau sekitar Rp 75.000 sebulan, Yu bisa menyisihkan uang untuk membangun lebih banyak apartemen. Hanya dalam beberapa tahun, Yu sudah memiliki lima gedung apartemen.

Kembali ke masa kini, banyak orang tak memahami mengapa Yu, yang sudah berkelimpahan uang, tetap bekerja sebagai pembersih jalanan. Apa sebenarnya motivasi Yu mempertahankan pekerjaannya?

"Saya ingin menjadi contoh bagi putra dan putri saya. Seseorang tak bisa hanya duduk di rumah dan memakan semua kekayaannya," kata Yu menjelaskan motivasinya.

Bahkan Yu tak segan-segan memperingatkan kedua anaknya agar tak bermalas-malasan.

"Jika mereka tak mau bekerja maka saya akan serahkan semua kekayaan saya kepada negara," ujar Yu.

Dan ancaman sang ibu ternyata cukup manjur. Putranya kini bekerja sebagai pengemudi di kawasan Donghu dengan gaji sekitar Rp 3 juta sebulan. Sementara putrinya bekerja sebagai karyawan sebuah perusahaan dengan penghasilan hampir Rp 5 juta sebulan.

Yu adalah salahsatu orangtua yang telah berusaha untuk menetapkan contoh yang baik bagi anak-anaknya.


sumber:
http://internasional.kompas.com/read/2013/01/08/21363817/Yu.Youzhen.Wanita.Kaya.Penyapu.Jalan?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp

8 Cara Menghidupkan Kembali Persahabatan

Woman’s Day | Healthy Living
sahabat
Sahabat
Ketika kita sedang sangat sibuk, beberapa persahabatan akan terabaikan. Tapi itu tidak berarti Anda tidak dapat menghidupkan kembali sebuah hubungan.

"Meskipun sudah lama berlalu, ada baiknya menjaga teman-teman yang telah membantu Anda dalam masalah dan teman curhat yang mendengarkan keluhan Anda," ujar Vicki Field, pelatih di Chapel Hill, NC.

Tetapi keinginan saja tidak cukup. Anda harus menemukan cara untuk menyambung persahabatan kembali, hal itu bisa saja menjadi sangat sulit setelah berbulan-bulan atau bertahun-tahun tanpa kontak. Berikut adalah langkah pertama terbaik untuk membuat untuk mendapatkan teman Anda kembali di dalam hidup Anda.

1. Menulis pesan di Facebook

Berhubungan via media elektronik adalah salah satu cara termudah untuk kembali berhubungan, ujar Field. Tapi apa yang Anda katakan pertama kali? Mulailah dengan bercerita tentang seberapa sibuk Anda dan kemudian menambahkan rincian tentang apa yang telah Anda lakukan.

Berbagi info tentang kehidupan Anda dapat mendorong teman Anda untuk membalas dengan keterbukaan yang sama. Setelah Anda terhubung kembali, buatlah rencana untuk bertemu secara pribadi. “Anda tidak dapat menggantikan hubungan yang nyata dengan Facebook atau media sosial apa pun," ujar Field.

2. Kembali terhubung dengan kegiatan favorit Anda

Sebuah aktivitas yang Anda kerjakan bersama-sama bisa menggerakkan sebuah persahabatan yang pernah terhenti, ujar Celestine Chua, pendiri blog Personal Excellence.

"Karena hal itu bisa membuat Anda bersama-sama di masa lalu, seharusnya hal itu bisa mengingatkan kembali kenangan positif dan membawa Anda menjadi dekat lagi," jelasnya. Mulailah dengan mengirim email ke teman Anda dengan daftar kegiatan favorit bersama dan menyarankan melakukan salah satunya.

3. Kirim kartu yang ditulis tangan

Sebuah catatan di kotak pos bisa menjadi kejutan untuk teman yang belum Anda ajak berbicara dalam beberapa waktu. Dan tidak perlu menunggu sampai liburan untuk mengirimkannya, sebuah kartu dapat memulai hubungan Anda kapan saja, ujar Shari Goldsmith, pelatih kehidupan wanita dan terapis kesehatan mental di Cincinnati.

Ingatlah, "jangan terlalu menuntut," ujarnya memperingatkan. "Wanita selalu sibuk dan tidak ingin merasa persahabatan datang dengan niat tersembunyi." Jadi hindari menyebutkan masa lalu atau tanggal spesifik untuk bertemu. Sebaliknya, tinggalkan pesan terbuka, katakan Anda bersedia untuk makan siang atau minuman dalam beberapa pekan ke depan, ujarnya. Dan ingatkan dia tentang cara terbaik untuk menghubungi Anda.

4. Mengatur tanggal untuk menelepon

Mendengar suara seorang teman dapat menjadi cara yang bagus untuk berhubungan kembali. Tetapi dengan jadwal sibuk, Anda mungkin harus menunggu lama sampai bisa berbicara. Itulah sebabnya cara terbaik adalah untuk menjadwalkan chat.

Tinggalkan pesan suara dengan menyebutkan waktu luang Anda, ujar Shasta Nelson, pendiri GirlFriendCircles.com, situs persahabatan wanita. "Mungkin aneh untuk meneleponnya tanpa alasan, tapi orang-orang pasti mengerti," ujarnya. Setelah bisa menelepon teman Anda, pastikan untuk mengatur waktu dan tanggal untuk telepon lain atau pertemuan, ujarnya.

5. Lakukan sesuatu yang baik dan tak terduga

Mengirimkan hadiah buatan tangan atau kue favoritnya, mempersiapkan kejutan kecil, bisa memiliki efek besar dalam menghidupkan kembali persahabatan, terutama dengan seseorang yang Anda pernah anggap sebagai sahabat baik.

"Ini akan membuka hati teman Anda untuk Anda, yang akan melanjutkan persahabatan," ujar Chua. Hanya saja, jangan berlebihan. Kirimlah sesuatu yang tidak terlalu mahal.

6. Gelar pesta makan malam

Ada kemungkinan lebih dari satu teman Anda yang datang, sehingga mengundang sejumlah orang bisa memulai kembali beberapa persahabatan sekaligus, ujar Nelson. Biarkan teman-teman Anda tahu betapa mereka berarti bagi Anda dengan "makan malam ucapan terima kasih," ujarnya menyarankan. Pertimbangkan untuk mengundang orang yang saling mengenal satu sama lain, seperti beberapa mantan rekan kerja.


7. Undang dia menghadiri acara bersama-sama

Memiliki tiket tambahan untuk konser, pesta atau membaca buku? Membawa teman Anda untuk sebuah pertemuan bisa lebih santai dan tidak menakutkan seperti pertemuan satu lawan satu. "Hal itu akan mengurangi tekanan dan memungkinkan Anda berdua bersantai di lingkungan yang berkelompok," jelas Chua.

Daripada melompat ke diskusi serius mengapa Anda berpisah, Anda akan bersosialisasi dengan orang lain atau menikmati beberapa hiburan, yang dapat membuat reuni Anda tidak terlalu canggung.

8. Coba pengalaman baru

Menciptakan kenangan menyenangkan bersama-sama adalah cara yang pasti untuk menghidupkan kembali persahabatan, ujar Chua. Kirim email ke teman Anda untuk bertemu dan sarankan daftar kegiatan untuk saling mendekatkan.

Beberapa ide seperti: bermain paintball, panjat tebing, mengambil pelajaran tari dan pergi trekking, ujar Chua. "Itu adalah cara yang bagus untuk belajar hal-hal baru tentang teman Anda dan menemukan kesamaan baru untuk lebih akrab."

Ibu untuk yang Terbaik

Ada yang tak banyak diketahui orang yaitu setiap Bung Karno akan pergi ke luar negeri apalagi melakukan misi-misi yang berat, maka ia menyempatkan mampir dulu ke Blitar untuk sungkem pada ibundanya, ia meminta restu dan berkata dengan bahasa jawa halus "Aku anakmu datang, meminta doa agar semua pekerjaan beres dan bangsa kita menjadi bangsa yang besar"

Bung Karno pernah berkata dengan menciteer kata-kata Kahlil Gibran kepada Indira Gandhi, saat Indira bertanya pada Uncle Sukarno apa yang paling indah dari seorang manusia : "Tak ada yang lebih dari kata yang keluar dari seorang manusia, kecuali kata "Ibuku"........

Menjelang meninggal Pandit Jawaharlal Nehru berpesan pada Indira Gandhi, "Bila kau ada apa-apa, ada kesulitan tanyalah pamanmu, Sukarno..." Pendekatan diplomasi Sukarno bukan saja pendekatan diplomasi formal, pamer gaya, tapi pendekatan kemanusiaan, setiap pemimpin yang didatangi Sukarno selalu terpesona dengan cara humanis Sukarno menyampaikan persahabatannya. Bahkan Indira Gandhi merasa agak tak suka saat Suharto menjatuhkan Bung Karno, Indira sempat bermuka cemberut di depan Pak Harto pada konferensi Non Blok di Lusaka, tahun 1970.

Seperti kata Bung Karno : "Setiap manusia punya bahasanya sendiri, dan kita bicara menurut bahasa yang mereka suka, maka itu awal kita menyentuh hati mereka sebagai manusia" seperti yang diucapkan Sukarno pada seorang diplomat muda yang terkagum-kagum dengan teknik diplomasi Sukarno.

Satu bulan menjelang kemerdekaan RI, ayah Sukarno. Sukemi Sosrodihardjo datang menemui Bung Karno di pegangsaan. Ia berpesan "Tugasku sudah selesai mengantarkanmu, kini kamulah yang mengantarkan bangsamu menjadi besar" beberapa hari kemudian Pak Sukemi meninggal di Pegangsaan, sebelumnya ia berpuasa untuk merestui kerja anaknya.

Indonesia ini bangsa yang dihidupkan oleh keluarga-keluarga, bukan oleh ambisi, maka ekonomi kita disebut ekonomi kekeluargaan, perikatan kita disebut perikatan kekeluargaan, inilah kenapa Republik Indonesia tidak pecah dan dibalkanisasi, ada ikatan kekeluargaan yang kuat diantara orang-orang Indonesia, kebangsaan kita adalah kebangsaan yang dibentuk tiga hal : Bahasa, Wilayah dan Keluarga.

Everything is nothing without control

Ibarat sebuah plant pada sistem control loop tertutup, yang mempunyai input dan output, dengan segala macam disturbance nya, ketika kita menginginkan suatu plant dengan output tertentu, namun ternyata tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan, maka kita membutuhkan kontroller untuk dapat mengendalikan sistem tersebut dengan memanipulasi sinyal error disturbance.
Sehingga didapatkan respon sistem (output) sama dengan yang kita inginkan. Umumnya output yang kita inginkan yaitu output yang selalu stabil.
Ketika kita dapati output yang dihasilkan plant tidak stabil, maka di feedback.
Atau di input lagi ke controller sehingga eror yg terjadi dapat diminimalisir atau bahkan di hilangkan, sehingga diperoleh output yg selalu stabil.

Sama hal nya dengan manusia. Kita bisa memposisikan diri kita sebagai sebuah plant. Sering kali kita mengalami disturbance, maka untuk menormalkan kembali plant tersebut, kita harus mempunyai kontroller sebagai pedoman. Untuk mencapai output yang tepat kita harus memiliki pedoman yang tepat. Kontrol itu bisa berupa landasan ilmu, landasan hukum atau iman yang kuat tergantung plant yang kita buat. dan kontrol yang terpenting adalah kita tidak boleh keluar dari jalur pikiran dan hati, karena pikiran mengontrol tujuan dan hati mengontrol jalan menuju tujuan.

coz everything is nothing without control karena segala sesuatunya bukan apa-apa tanpa adanya kontrol.

Bayangkan aja, jika manusia tanpa kontrol? Dunia ini pasti akan kacau balau. Intinya kita harus selalu mengkontrol diri kita sehingga kita selalu berjalan ke arah yang benar.

Pernikahan Termewah


Mother Teresa dari India mengisahkan cerita berikut :

Pada suatu ketika satu pasangan muda datang ke rumah kami dan menyerahkan kepadaku sejumlah besar uang untuk dibelanjakan bagi orang-orang miskin. Di Kalkuta kami memasak untuk 9000 jiwa setiap hari. Pasangan muda itu mengharapkan agar uang mereka dipergunakan untuk membeli makanan orang-orang itu. Kemudian saya bertanya kepada mereka, “Darimana kamu mendapat uang sebanyak ini?”.

Mereka menjawab, “Dua hari yang lalu kami menikah. Sebelum pernikahan dilangsungkan, kami memutuskan untuk tidak menyia-nyiakan uang untuk membeli busana pernikahan yang mewah, dan juga tidak akan mengadakan perjamuan pernikahan. Kami menghendaki agar uang untuk itu diberikan kepada kaum miskin.”

Bagi kasta Hindu yang tinggi, melakukan hal seperti itni adalah skandal yang besar. Sahabat dan kaum kerabat mereka tidak dapat membeyangkan pernikahan suatu pasangan dari keluarga yang demikian terpandangh dilangsungkan tanpa gaun dan pesta pernikahan yang meriah.

Maka Mother Teresa menanyakan kepada mereka, “Mengapa kamu memberikan kepadaku seluruh uang ini?”

Dan mereka memberikan jawaban yang mengagumkan ini, “Kami sungguh saling mencintai sehingga pantaslah kalau kami ingin melakukan suatu pengorbanan yang istimewa pula pada awal kehidupan pernikahan kami.

Arti Hidup

Alkisah, ada seorang gadis yang bisa melakukan apa saja yang dia inginkan. Yang perlu dilakukannya hanya memilih hal yang ingin dikerjakan dan berfokus. Suatu hari, duduklah dia di depan sebingkai kanvas kosong dan mulailah dia melukis. Setiap goresan di atas kanvas terlihat lebih sempurna, lambat-laun membentuk sebuah mahakarya yang tanpa cacat.

Saat lukisannya selesai dikerjakan, gadis itu memandang hasil karyanya dengan bangga dan tersenyum puas. Lukisan yang baru saja dibuatnya menegaskan bahwa si gadis memang punya bakat melukis. Dia seorang seniman, dan dia sendiri juga menyadarinya. Tapi sesaat setelah lukisannya jadi, si gadis menjadi cemas dan cepat-cepat bangkit berdiri. Karena dia sadar meski dia mampu berbuat apa pun di dunia ini sesuai keinginannya, dia hanya menghabiskan waktunya menggerakkan dan menggoreskan tinta di atas sebingkai kanvas.

Dia merasa masih ada banyak hal di dunia ini yang bisa dilihat dan dilakukannya-ada begitu banyak pilihan. Dan jika akhirnya dia memutuskan untuk melakukan sesuatu yang lain dengan hidupnya, maka waktu yang dihabiskannya untuk melukis akan menjadi sia-sia. Si gadis melihat sekilas hasil karyanya untuk terakhir kalinya, dan berjalan keluar di tengah cahaya bulan. Ketika dia berjalan, dia juga berpikir. Lalu, dia berjalan lagi dan lagi. Selagi berjalan, si gadis tidak memperhatikan awan dan bintang di langit yang berusaha memberi isyarat padanya, karena dia terlalu sibuk dengan keputusan penting yang harus dibuatnya. Dia harus memilih satu hal yang akan dikerjakannya di antara banyak kemungkinan yang ada di dunia. Haruskah dia belajar kedokteran? Atau mendesain bangunan? Atau mengajar anak-anak?

Dia benar-benar bingung. Dua puluh lima tahun kemudian, gadis itu mulai menangis. Karena dia menyadari selama ini dia sudah menempuh perjalanan yang sangat panjang. Selama bertahun-tahun itu pula, dia menjadi begitu tergoda pada segala kemungkinan yang bisa dilakukannya tapi akhirnya tak satu pun yang berarti yang telah dilakukannya. Dan akhirnya, dia menyadari bahwa hidup itu bukanlah tentang kemungkinan (segala hal itu mungkin). Hidup itu tentang menentukan sebuah pilihan (memutuskan melakukan sesuatu yang benar-benar disukai).

Maka gadis itu, yang sudah bertambah dewasa, membeli sejumlah kanvas dan cat lukis dari toko barang kerajinan. Lalu, dia mengarahkan mobilnya menuju taman terdekat, dan mulai melukis. Satu goresan dengan indah berlanjut ke goresan berikutnya sama seperti yang pernah dihasilkannya bertahun-tahun lalu. Siang berganti malam, dan si gadis masih saja terus melukis. Karena dia akhirnya sudah membuat suatu keputusan. Dan masih ada cukup waktu yang tersisa untuk bersuka-ria dengan keajaiban dalam hidup ini.

Sama seperti gadis dalam kisah tadi, sebagian kita sering kali hanya berjalan keliling tanpa tujuan. Kita seakan sibuk dengan berbagai hal, tapi tak satu pun yang benar-benar berarti dan bermakna. Akhirnya, apa pun yang kita peroleh terasa hampa dan tidak memuaskan hati. Maka, mari kita berhenti sejenak untuk merenungkan apa tujuan sejati kita dalam hidup ini? Apa yang benar-benar menggerakkan hati kita? Jika sudah mendapatnya, berfokuslah pada tujuan itu.

sumber : Bunda Maria Santa Perawan Suci fb grub

1000 Hari Gus Dur

Kiai Haji Abdurrahman Wahid, akrab dipanggil Gus Dur (lahir di Jombang, Jawa Timur, 7 September 1940 – meninggal di Jakarta, 30 Desember 2009 pada umur 69 tahun)dari pasangan Wahid Hasyim dan Solichah adalah tokoh Muslim Indonesia dan pemimpin politik yang menjadi Presiden Indonesia yang keempat dari tahun 1999 hingga 2001.

Mantan Presiden satu ini memiliki keunikan tersendiri baik fisiknya yang terbatas ataupun kebijakan yang kointrovesi namun pas. Sembilan pokok pikiran ketauhidan, kemanusiaan, keadilan, kesetaraan, pembebasan, kesederhanaan, kesatriaan, persaudaraan, dan kearifan lokal.

Gus Dur tidak pernah menanggalkan prinsip-prinsip itu. Oleh karena itulah, Gus Dur memiliki keberpihakan yang tinggi terhadap kelompok minoritas maupun mereka yang tertindas.Bagaimana kontrovesi Gus Dur melegalkan konghucu yang jaman sebelumnya menjadi kaum hujatan. Bagi kaum konghucu Gus Dur adalah pahlawan yang menyetarakan mereka atas segala perbedaan. Gus Dur meredam atmosfer anti-Tionghoa ketika ada peristiwa Kapasan akibat penganiayaan terhadap pembantu rumah tangga sekitar tahun 1970. Ketika itu, Gus Dur tampil dan menyatakan diri sebagai keturunan Tionghoa, sementara para keturunan Tionghoa yang duduk di birokrat malah diam.

Menjadikan Islam inspirasi semua golongan
Keputusannya yang kontroversi terhadap pandangan Islam menjadi akas kebencian terhadap Gus Dur. Keputusan yang plural sering dianggap lepas dari syariat Islam. Gus Dur dalam berbagai tulisannya, sangat kentara mencoba terus memperjuangkan mewujudkan wajah islam yang moderat dan inklusif ke tengah-tengah masyarakat dan dunia. Gus Dur mamandang bahwa perjuangan kaum muslimin yang utama adalah bukan memperjuangkan islam agar dijadikan sebagai ideology Negara, atau merubah Indonesia menjadi negara islam. Bagi Gus Dur permasalahan ideology Negara sudah selesai sejak didirikannya Negara ini yang Pancasila.
Oleh karenanya dalam presfektif Gus Dur jihad bagi kaum muslimin Indonesia bukanlah memperjuangkan islam sebagai ideology Negara, namun bagaimana memperjuangkan islam sebagai sumber inspirasi bagi terciptanya keadilan, serta kesejahteraan rakyat, dan berperan sebagai alat pemersatu, pendorong kemajuan, dan pengangkat martabat bangsa melalui gerakan kultural yang damai.



Nahdlatul Ulama to be better
Islam janganlah dihayati sebagai ideologi alternatif. Ia harus dilihat sebagai hanya salah satu elemen ideologis yang melengkapi bangunan keindonesiaan yang telah terbentuk.
Gus Dur sudah menyemai ulang bibit pluralisme karena NU sejak berdiri berpaham moderat. Sekarang, NU dikenal sebagai Islam yang moderat di dunia.elama kepemimpinannya, Gus Dur mengubah citra dan perjalanan NU dari sebuah organisasi Islam yang “kolot” dan “terbelakang” menjadi sebuah organisasi Islam yang sangat dinamis. Gus Dur lah yang memperkenalkan NU ke dunia internasional, mendorong para sarjana dan peneliti asing menulis tentang organisasi yang kerap disalahpahami orang ini. Selama rentang kepemimpinannya, sudah ratusan artikel dan lusinan buku ditulis para sarjana Barat tentang NU. Imbasnya, NU menjadi organisasi yang dikenal di dunia internasional.
Oktober 1983, Gus Dur menyimpulkan bahwa NU harus menerima Pancasila sebagai Ideologi Negara untuk lebih menghidupkan kembali NU.
Gus Dur fokus dalam mereformasi sistem pendidikan pesantren dan berhasil meningkatkan kualitas sistem pendidikan pesantren sehingga dapat menandingi sekolah sekular. Dalam salah satu tulisannya di majalah Prisma, Gus Dur mengatakan bahwa pesantren adalah subkultur dari Islam Indonesia. Gus Dur memperkenalkan pesantren dan dunia tradisional ke masyarakat kota dengan gaya ilmiah dan meyakinkan.

Gus Dur bukanlah budayawan, bukan seorang pembela HAM, bukan pembela minoritas, bukan politikus, bukan pemikir Islam dan bukan ulama, tetapi Gus Dur adalah menjadi semuanya itu. Gus Dur selama ini banyak bergerak di berbagai bidang, dan memiliki effek bagi orang banyak. Apakah yang melandasi semua gerakan itu. Yang menggerakkannya adalah spiritualitas Gus Dur, yang memiliki rujukan pada spritualitas Islam (tasawuf). Kiai Husein Muhammad

sumber
www.nu.or.id
dhammacitta.org
wikipedia.org
www.assyaukanie.com
dll

Kejawen Diatara Agama dan Modernisasi

Hujatan terus dilontarkan terhadap makna kejawen dalam kehidupan kita. Kejawen dianggap ilmu kejiwaan yang musyrik karena menyembah benda gaib beserta mahkluknya. Kesalahan tafsir sering digunakan untuk menghilangkan jati diri dan memasukan doktrin baru yang justru berdampak negativ.

Apa kejawen itu?
Kejawen adalah kata bentukan yang berasal dari kata ke+jawi+an, dan diucapkan Kejawen. Dalam kamus bahasa Jawa Kuna, entri Kejawen berarti menjadi orang Jawa atau ke Jawa-jawa an (menyerupai orang Jawa). Sedangkan kata Jawi itu sendiri dalam kamus bahasa Jawa berarti kata halus (krama).
Orang jawa mengajarkan pengetahuan tentang olah batin yang bersumber dari ajaran-ajaran para leluhur orang Jawa.

Apakah kejawen itu agama?
Saya tidak tahu persis bisa di sebut agama atau tidak. Kejawen merupakan perkawinan tradisi Islam, Hindu, Buddha dan kemasyarakatan jawa itu sendiri. Ajaran Kejawen itu sendiri tidaklah statis, tetapi terus menerus reseptif terhadap ajaran agama apapun yang masuk ke lingkungan keraton-keraton Jawa dan Sunda sejak abad XVI.
Kejawen menggambarkan keharmonisan hubungan kebatinan dan kemasyarakatan (tata tentrem kerta rahardja, gemah ripah loh jinawi). Silahkan putuskan sendiri

Kejawen musyrik?
Seperti yang saya tuliskan sebelumnya ajaran dilakukan turun temurun. Begitu juga benda-benda yang dianggap sarana musyrik. Orang jawa sangat menghargai apa yang di turunkan oleh nenek moyangnya, merawat dengan sepenuh hati untuk bukti rasa cinta pada leluhur. Saking begitu mencintai mereka hafal bagan turunan moyangnya atau dengan berkunjung ke makam moyangnya dalam jangka waktu tertentu.

Kejawen di jaman modern masih ada?
Kejawen bersifat reseptif, ajaran kejawen berkembang untuk menciptakan keharmonisan hidup. Mungkin banyak orang telah meninggalkan karena dianggap bertentangan dengan agama mereka. Tetapi tidak sedikit pula yang masih menjalankannya. Seperti halnya menabur bunga di makam, banyak yang menentang karena tetapi masih juga dilaksanakan sampai sekarang.
Kita bisa mengutip sepenggal pidato Sultan Hamengku Buwono IX: ”Sepenuhnya saya menyadari bahwa tugas yang ada di pundak saya adalah sulit dan berat, terlebih-lebih karena ini menyangkut soal mempertemukan jiwa Barat dan Timur agar dapat bekerja sama dalam suasana harmonis, tanpa yang Timur harus kehilangan kepribadiannya.”

Gerakan pemurnian agama yang bangkit kembali dalam beberapa tahun terakhir di Indonesia harus disikapi secara bijak. Kejawen bukan penghancuran nilai kebatinan, lebih karena pengayaan kebatinan yang disesuaikan dengan lingkungan. Seperti halnya Walisongo mengawinkan Islam dengan budaya jawa. Atau Franciscus Georgius Josephus van Lith yang belajar kejawen untuk melahirkan gereja jawa. Hal ini penting agar, kebudayaan masyarakat Jawa tidak kehilangan esensi dan pondasinya. Tanpa kebudayaan, masyarakat Jawa akan hidup tanpa identitas.

"Al heb ik een uitgesproken Westerse opvoeding gehad, toch ben en blijf ik en de allereerste plaats Javaan. Zo zal de adat, zo dese niet remmend werkt op de onwikkeling, een voorname plaatz blijven innemen in de traditierijke Keraton," demikian dikatakan Sultan Hamengku Buwono IX dalam pidato penobatannya, pada tanggal 1 Maret 1940 ("Meski saya telah mengikuti pendidikan Barat, tetapi saya tetap orang Jawa. Sepanjang tidak menghambat kemajuan, maka adat akan selalu menduduki tempat utama dalam Keraton yang mewarisi tradisi tersebut.")

Indonesia Hasil Percontekan Gagal

Isu panas wisata anggota DPR ke Luar Negri tak akan pernah lekang oleh waktu. Dari masa ke masa akan terus menjadi perdebatan hangat. Dengan alasan study banding atau apapun menghabiskan dana yang memang sudah dianggarkan. Sayangnya sebagian besar perjalanan itu bebuah kegagalan atau lebih tepat berbuah kesenangan individu semata.

Bertahun-tahun setelah masa revolusi atau sering disebut masa demokrasi bangsa ini tidak menunjukan suatu jati diri. Bahkan seperti orang amnesia yang tidak tahu siapa dirinya. Masih adakah jiwa Sriwijaya atau Majapahit yang mampu menguasai setengah bumi?

Percontekan itu tidak hanya menggrogoti ranah politik, tetapi juga dunia muda. Kita lihat saja tarian kaki bumi papua yang kalah tenar disbanding suffel. Atau lagu daerah yang tidak terdengar justri k-pop yang tiap detik berkumandang. Saya rasa percotekan ini adalah kesalahan. Jika anda menghadapi ujian nasional bangsa ini hanya mencontek ABC nya saja. “di Eropa sedikit tumbuhan lalu kita gunduli hutan”.

Saya hidup di Eropa hampir 3 tahun, tak ada yang lebih istimewa dari Indonesia. Tetapi ketika pulang bangsa Indonesia berubah menjadi lebih buruk dari mereka. Kita sudah kehilangan banyak hal.

Saya melihat bagaimana bangsa eropa mempertahankan arsitek bangunannya, budaya kemasyarakatannya. Tapi kita menghilangkan gaya arsitek Indonesia, melupakan budaya kita. Yang parah tahu-tahu marah ketika Malaysia meng klaim padahal kita melupakan. Anehnya kita tidak belajar dari pengalaman itu, kita tetap tidak mau mempertahankan atau belajar tadisi nenek moyang kita.

Kesalah juga terjadi di system pendidikan formal Indonesia. Lihat saja pelajaran sejarah membesar-besarkan bagaimana Belanda menjajah kita atau jepang memberlakukan keja rodi. Selain itu juga kesalahan pada system pengajaran yang nanggung mencontek system teoritis ala amerika tidak kesampean dan praktek ala eropa tidak berjalan.

Di dunia hukum pun begitu, hukum tertulis gaya peninggalan belanda tidak panyak diketahui oleh masyarakat. Yang di kehui aja cenderung dilanggar apalagi yang tidak di ketahui, orang hukum pun juga banyak melanggar. Mungkin mitos lebih ampuh mensiasati ketertiban masyarakat. Sayangnya sudah lama hilang dari kehidupan masyarakat Indonesia.

Kita memang harus belajar dari bangsa lain tapi bukan berati kita harus seperti bangsa tersebut. Budaya mencontek yang turun temurun menghancurkan bangsa ini. Tidak heran jika kita di jadikan budak di negri sendri dengan iming-iming gaya hidup bangsa lain.
Bung Karno sudah mengingatkan kita, mungkin hanya jadi sejarah yang terlupakan.

Kita bangsa besar, kita bukan bangsa tempe. Kita tidak akan
mengemis, kita tidak akan minta-minta apalagi jika bantuan-bantuan
itu diembel-embeli dengan syarat ini syarat itu ! Lebih baik makan
gaplek tetapi merdeka, dari pada makan bestik tetapi budak.
[Pidato HUT Proklamasi, 1963]

Menurut keyakinan kami, hilangnya pemerintah asing dari Indonesia,
belum tentu juga dibarengi oleh hilangnya imperialisme asing sama
sekali.
[Indonesia menggugat, hlm. 81]

Demokrasi kita harus kita jalankan adalah Demokrasi Indonesia,
membawa kepribadian Indonesia.
[Pancasila sebagai dasar negara hlm. 105

Kegalauan Papua (dua nasionalisme)

Berdasarkan perjanjian international 1896 yang diperjuangkan oleh Prof. Van Vollen Houven (pakar hukum adat Indonesia) di sepakati bahwa ”Indonesia” adalah bekas Hindia Belanda. Sedangkan Irian Barat walaupun dikatakan oleh Belanda secara kesukuan berbeda dengan bangsa Indonesia, tetapi secara sah merupakan wilayah Hindia Belanda.

Bernada Meteray mengupas sejarah Papua sejak pertama kali Kerajaan Sriwijaya (abad VIII) menginjakkan kakinya di sini, disusul Majapahit (abad XIV), lalu Ternate dan Tidore (abad XVI). Suatu keterangan yang dapat menunjukkan bahwa Papua pernah merupakan daerah kekuasaan Sultan Tidore dan Bacan sebagaimana yang dikatakan oleh Koentjaraningrat dan Prof.Dr.Harsya W.Bachtiar dalam penelitiannya yang diungkapkan didalam buku yang berjudul : “ Penduduk Irian Barat “ bahwa pertemuan pertama antara orang – orang pribumi Irian Barat dengan orang – orang dari luar daerah terjadi ketika Sultan Tidore berusaha memperluas wilayah. Pada abad XVI Pantai Utara sampai Barat daerah Kepala Burung sampai Namatota ( Kab.Fak-fak ) disebelah Selatan, serta pulau – pulau disekitarnya menjadi daerah kekuasaan Sultan Tidore. , kemudian datanglah Belanda (VOC), Jepang, hingga pemerintah Indonesia.

Namun Ternyata kebanyakan orang papua tidak sependapat dengan Prof. Van Vollen Houven.
“Tidak pernah orang Papua diterima sebagai bagian dari rakyat Indonesia. Warga Papua dianggap sebagai binatang. Saya tidak jamin, warga Papua masih menginginkan jadi bagian Indonesia. Lihat saja, bagaimana orang Papua ditembak atau dibunuh,” tegas Ketua Gereja Baptis Papua, Pendeta Socrates Sofyan Yoman kepada itoday (18/6).

Bernada Meteray, mengurai benang pangkal dinamika pergolakan rakyat Papua dari beberapa aspek yaitu historis, ideologis dan politis yang bermuara pada satu titik yaitu nasionalisme. Nasionalisme Papua dan Nasionalisme Indonesia, masalah ke-papua-an dan ke-indonesia-an menjadi pangkal dinamika yang melahirkan pergolakan rakyat Papua sampai hari ini. Perbedaan nasionalisme itu dimunculkan karena perbedaan ras dan sejarah dari daerah NKRI yang lain.

5 Agustus 1962 lahirlah Persetujuan New York yang mengatur tentang pemerintahan sementara di Papua dan mempersiapkan pelaksanaan hak menentukan nasib bagi Rakyat Papua. Kemudian pada bulan Juli-Agustus 1969 dilaksanakan tindakan pilih bebas bagi Rakyat Papua, yang oleh Indonesia dinamakan Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA). Pelaksanaan PEPERA diterjemahkan oleh Indonesia dengan sistem perwakilan dan tidak sesuai dengan Persetujuan New York yang mengatur satu orang satu suara (one man, one vote). Karena faktanya dari 800ribu penduduk Papua yang memiliki hak pilih, cuma 1.025 orang yang dilibatkan. Selain itu, berbagai tindakan represif, intimidasi dan teror dilakukan untuk menekan perwakilan dari Rakyat Papua tadi. Sehingga PEPERA berhasil dimenangkan oleh Indonesia dengan suara mayoritas walaupun pelaksanaannya tidak demokratis dan tidak menghargai hak asasi manusia Rakyat Papua. (aliansi mahasiswa papua)
Nasionalisme Indonesia ditumbuhkan oleh tokoh-tokoh nasionalis mulai akhir 1945 ketika residen Van Eechoud merekrut beberapa orang Indonesia sebagai pegawai pemerintah, di antaranya Soegoro Atmoprasodjo yang ditunjuk sebagai pengajar dan direktur asrama pada Kursus Singkat Pamong Praja di Kota Nica. Soegoro meyakinkan para siswanya untuk berpikir bahwa mereka adalah bagian dari bangsa Indonesia. Beberapa orang yang menempuh pendidikan Eechoud dan kemudian menjadi terkemuka dalam aktivitas politik antara lain: Markus dan Frans Kaisepo, Nicolaas Jouwe, Herman Wajoi, Silas Papare, Albert Karubuy, Moses Rumainum, Baldus Mofu, Eliezer Jan Bonay, Likas Rumkorem, Martin Indey, Johan Ariks, Herman Womsiwor dan Abdulah Arfan.

Pada tanggal 1 Juli 1971 di suatu tempat di Desa Waris, Kabupaten Jayapura, dekat perbatasan Papua New Guinea, yang dijuluki (Markas) Victoria, yang kemudian dijuluki dalam kosakata rakyat Papua Barat sebagai “Mavik” “dilaksanakan Proklamasi Kemerdekaan Papua Barat. Proklamasi ini dicetuskan oleh Seth Jafet Rumkorem sebagai Presiden Papua Barat, dan didampingi oleh Jakob Prai sebagai Ketua Senat (Dewan Perwakilan Rakyat), Dorinus Maury sebagai Menteri Kesehatan, Philemon Tablamilena Jarisetou Jufuway sebagai Kepala Staf Tentara Pembebasan Nasional (TEPENAL ), dan Louis Wajoi sebagai Komandan (Panglima) TEPENAL Republik Papua Barat.

Sampai sekarang kebanyakan rakyat papua ingin menentukan dirinya sebagai bangsa sendiri, Artinya Indonesia gagal menanamkan nasionalismenya. Dan Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA) perlu dipertanyakan kembali. Mungkin orang papua menganggap Indonesia adalah penjajah bukannya Belanda.
Masalah Papua adalah masalah dua nasionalisme bukan sekedar pendidikan, persoalan kesejahteraan, kesenjangan sosial atau persoalan ketidaksetaraan ekonomi. Semoga menjadi pembelajaran bagi bangsa Indonesia, bagaimana pentingnya nasionalisme.

Sumber: wikipedia.ord
             serbasejarah.wordpress.com
             ampjogja.blogspot.com
             wpan.wordpress.com
             Nasionalisme Ganda Orang Papua, Bernarda Meteray

Nasionalisme Indonesia


Kata nasionalisme sering kita dengar, namun sangat sulit ditemukan pengertian tepatnya. Hans Kohn mendefinisikan nasionalisme sebagai paham yang mengajarkan kesetiaan tertinggi individu kepada negara kebangsaan. Nasionalisme dalam definisi itu dapat di pertanyaan “apakah orang-orang kerajaan jaman dulu dapat di sebut nasionalisme?” (kecenderungan rakyat jaman kerajaan setia atau takut akan rajanya)

Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris "nation") dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia. (wikipedia). Jika menggunakan definisi itu maka perlu di pertanyakan Nasionalismenya Indonesia, kenapa begitu? Sukarno yang di pertanyakan keislamannya (kafir) karena memperbolehkan PKI berdiri, lalu yang mana yang sesuai definisi nasionalisme, sukarno atau yang mempertanyakan?

Kita sering membaca mendengar berbagai sumber tentang makna nasionalisme “apakah ada nasionalisme Indonesia?”.
Sartono Kartodirdjo mengatakan nasionalisme Indonesia ditandai dengan pembentukan organisasi Boedi Oetomo (BO). Penandaan ini bukan karena formatnya atau kegiatannya, tetapi karena kebutuhan akan identitas, solidaritas, kemandirian, dan kesadaran kolektifnya. (Yogyakarta: Aditya Media, 1993)
Jika benar Boedi Oetomo mengawali nasionalisme Indonesia maka DI/TII atau NII adalah akhir dari nasionalisme Indonesia. Mulai dari NII, PKI, Papua Merdeka, hingga GAM terus memusnahkan nasionalisme Indonesia.

Ketika banyak pembahasan tentang nasionalisme semakin jelas bahwa bangsa Indonesia kehilang jiwa itu. Kenapa bisa demikian? Jawabannya karena:
  • Bangsa Indonesia tidak punya tujuan yang jelas. Sebenarnya sudah ada dalam pembukaan UUD45, namun tidak di gambarkan dengan jelas oleh para pemimpin saat ini. Budi Utomo muncul karena satu tujuan yaitu memerdekakan bangsa Indonesia. Hal itu muncul dalam benak setiap ratyat Indonesia apapun sukunya, apapun agamanya.
  • Rasa menghargai yang lemah. Mulai dari menghargai budaya hingga menghargai orang lain. Sehingga yang lebih dimunculkan individualisme atau golonganisme.
  • Hilangnya jiwa patriot, jiwa patriot adalah jiwa yang rela berkorban terutama untuk bangsa dan Negara. Hal ini terlihat jelas pada tingginya korupsi di Indonesia.
Dari sedikit tulisan diatas saya garis bawahi Nasionalisme adalah keinginan bersatu dari masyarakat untuk mecapai tujuan bersama dan keinginan mempertahankan kesatuan itu. Yang perlu di perhatikan "tujuan" yang dimaksud akan terus berkembang dan berpijak seiring Jaman.
Lalu bagaimana kita menumbuhkan rasa nasionalisme dalam jiwa rakyat Indonesia? Sebaiknya rasa nasionalisme di tanamkan sejak kecil, baik dengan lagu, tarian, hormat kepada bendera dan masih banyak lainnya. Mungkin kutipan dibawah ini bisa membantu kita.

“Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.” 
(Pidato HUT Proklamasi 1963 Bung Karno)

"Perjuanganku melawan penjajah lebih mudah, tidak seperti kalian nanti. Perjuangan kalian akan lebih berat karena melawan bangsa sendiri". 
(Moh. Hatta)

Kata Bijak Alla Einstein




Meski ia mengatakan, "Aku tidak punya bakat khusus. Aku hanyalah orang yang penasaran." namun nama "Einstein" sangat identik dengan kata "Jenius". Hampir tidak ada seorangpun yang menolak jika Einstein dikatakan sebagai prototipe manusia jenius. Berikut berbagai pemikiran dan pendapat sang maskot ilmuwan modern.







Hakikatku adalah yang aku pikirkan, bukan apa yang aku rasakan

Selagi ada cinta tidak perlu ada lagi pertanyaan

Aku Berpikir terus menerus berbulan bulan dan bertahun tahun, sembilan puluh sembilan kali dan kesimpulannya salah. Untuk yang keseratus aku benar.

Kalau mereka ingin menemuiku, aku ada disini. Kalau mereka ingin bertemu dengan pakaianku, bukalah lemariku dan tunjukkan pada mereka. (Ketika istrinya memintanya berganti untuk menemui Duta Besar Jerman)

Kebanyakan orang mengatakan bahwa kecerdasanlah yang melahirkan seorang ilmuwan besar. Mereka salah, karakterlah yang melahirkannya.

Tanda kecerdasan sejati bukanlah pengetahuan tapi imajinasi.

Imajinasi lebih berharga daripada ilmu pengetahuanLogika akan membawa Anda dari A ke B. Imajinasi akan membawa Anda kemana-mana.

Tidak ada eksperimen yang bisa membuktikn aku benar, namun sebaliknya sebuah eksperimen saja bisa membuktikan aku salah.

Orang-orang seperti kita, yang percaya pada fisika, mengetahui bahwa perbedaan antaramasa lalu, masa kini, dan masa depan hanyalah sebuah ilusi yang terus menerus ada.

Dunia ini adalah sebuah tempat yang berbahaya untuk didiami, bukan karena orang-orangnya jahat, tapi karena orang-orangnya tak perduli.

Mencari kebenaran lebih bernilai dibandingkan menguasainya.

Hidup itu seperti naik sepeda. Agar tetap seimbang, kau harus terus bergerak.

Sudah saatnya cita-cita kesuksesan diganti dengan cita-cita pengabdian.

Lebih mudah mengubah plutonium dari pada mengubah sifat jahat manusia.

Tidak ada yang lebih merusak martabat pemerintah dan hukum negeri dibanding meloloskan undang-undang yang tidak bisa ditegakkan.

Belajarlah dari masa lalu, hiduplah untuk masa depan. Yang terpenting adalah tidak berhenti bertanya.

Generasi-generasi yang akan datang akan kehilangan keyakinan bahwa manusia akan berjalan di muka bumi dengan darah dan daging.

Nilai manusia terletak pada apa yang bisa dia terima.

Kalau nilai 9 itu kesuksesan dalam kehidupan, maka nilai 9 sama dengan x ditambah y ditambah z. Bekerja adalah x, y adalah bermain, dan z adalah untuk berdiam diri.

Orang berjiwa besar akan selalu menghadapi perlawanan hebat dari orang2 "PICIK".

Barangsiapa yang tidak pernah melakukan kesalahan,
maka dia tidak pernah mencoba sesuatu yang baru

Hal yang paling sukar dipahami di dunia ini
adalah pajak penghasilan.

Kecerdasan tidak banyak berperan dalam proses penemuan.
Ada suatu lompatan dalam kesadaran,
sebutlah itu intuisi atau apapun namanya,
solusinya muncul begitu saja dan
kita tidak tahu bagaimana atau mengapa.

Kebahagiaan dalam melihat dan
memahami merupakan anugerah
terindah alam.

Hanya ada dua cara menjalani kehidupan kita.
Pertama adalah seolah tidak ada keajaiban.
Kedua adalah seolah segala sesuatu adalah keajaiban.

Usaha pencarian kebenaran dan keindahan
merupakan kegiatan yang memberi peluang bagi kita
untuk menjadi kanak-kanak sepanjang hayat.

Hanya seseorang yang mengabdikan dirinya untuk
suatu alasan dengan seluruh kekuatan dan jiwanya yang
bisa menjadi seorang guru sejati. Dengan
alasan ini penguasaan menuntut semuanya dari seseorang.