1000 Hari Gus Dur

Kiai Haji Abdurrahman Wahid, akrab dipanggil Gus Dur (lahir di Jombang, Jawa Timur, 7 September 1940 – meninggal di Jakarta, 30 Desember 2009 pada umur 69 tahun)dari pasangan Wahid Hasyim dan Solichah adalah tokoh Muslim Indonesia dan pemimpin politik yang menjadi Presiden Indonesia yang keempat dari tahun 1999 hingga 2001.

Mantan Presiden satu ini memiliki keunikan tersendiri baik fisiknya yang terbatas ataupun kebijakan yang kointrovesi namun pas. Sembilan pokok pikiran ketauhidan, kemanusiaan, keadilan, kesetaraan, pembebasan, kesederhanaan, kesatriaan, persaudaraan, dan kearifan lokal.

Gus Dur tidak pernah menanggalkan prinsip-prinsip itu. Oleh karena itulah, Gus Dur memiliki keberpihakan yang tinggi terhadap kelompok minoritas maupun mereka yang tertindas.Bagaimana kontrovesi Gus Dur melegalkan konghucu yang jaman sebelumnya menjadi kaum hujatan. Bagi kaum konghucu Gus Dur adalah pahlawan yang menyetarakan mereka atas segala perbedaan. Gus Dur meredam atmosfer anti-Tionghoa ketika ada peristiwa Kapasan akibat penganiayaan terhadap pembantu rumah tangga sekitar tahun 1970. Ketika itu, Gus Dur tampil dan menyatakan diri sebagai keturunan Tionghoa, sementara para keturunan Tionghoa yang duduk di birokrat malah diam.

Menjadikan Islam inspirasi semua golongan
Keputusannya yang kontroversi terhadap pandangan Islam menjadi akas kebencian terhadap Gus Dur. Keputusan yang plural sering dianggap lepas dari syariat Islam. Gus Dur dalam berbagai tulisannya, sangat kentara mencoba terus memperjuangkan mewujudkan wajah islam yang moderat dan inklusif ke tengah-tengah masyarakat dan dunia. Gus Dur mamandang bahwa perjuangan kaum muslimin yang utama adalah bukan memperjuangkan islam agar dijadikan sebagai ideology Negara, atau merubah Indonesia menjadi negara islam. Bagi Gus Dur permasalahan ideology Negara sudah selesai sejak didirikannya Negara ini yang Pancasila.
Oleh karenanya dalam presfektif Gus Dur jihad bagi kaum muslimin Indonesia bukanlah memperjuangkan islam sebagai ideology Negara, namun bagaimana memperjuangkan islam sebagai sumber inspirasi bagi terciptanya keadilan, serta kesejahteraan rakyat, dan berperan sebagai alat pemersatu, pendorong kemajuan, dan pengangkat martabat bangsa melalui gerakan kultural yang damai.



Nahdlatul Ulama to be better
Islam janganlah dihayati sebagai ideologi alternatif. Ia harus dilihat sebagai hanya salah satu elemen ideologis yang melengkapi bangunan keindonesiaan yang telah terbentuk.
Gus Dur sudah menyemai ulang bibit pluralisme karena NU sejak berdiri berpaham moderat. Sekarang, NU dikenal sebagai Islam yang moderat di dunia.elama kepemimpinannya, Gus Dur mengubah citra dan perjalanan NU dari sebuah organisasi Islam yang “kolot” dan “terbelakang” menjadi sebuah organisasi Islam yang sangat dinamis. Gus Dur lah yang memperkenalkan NU ke dunia internasional, mendorong para sarjana dan peneliti asing menulis tentang organisasi yang kerap disalahpahami orang ini. Selama rentang kepemimpinannya, sudah ratusan artikel dan lusinan buku ditulis para sarjana Barat tentang NU. Imbasnya, NU menjadi organisasi yang dikenal di dunia internasional.
Oktober 1983, Gus Dur menyimpulkan bahwa NU harus menerima Pancasila sebagai Ideologi Negara untuk lebih menghidupkan kembali NU.
Gus Dur fokus dalam mereformasi sistem pendidikan pesantren dan berhasil meningkatkan kualitas sistem pendidikan pesantren sehingga dapat menandingi sekolah sekular. Dalam salah satu tulisannya di majalah Prisma, Gus Dur mengatakan bahwa pesantren adalah subkultur dari Islam Indonesia. Gus Dur memperkenalkan pesantren dan dunia tradisional ke masyarakat kota dengan gaya ilmiah dan meyakinkan.

Gus Dur bukanlah budayawan, bukan seorang pembela HAM, bukan pembela minoritas, bukan politikus, bukan pemikir Islam dan bukan ulama, tetapi Gus Dur adalah menjadi semuanya itu. Gus Dur selama ini banyak bergerak di berbagai bidang, dan memiliki effek bagi orang banyak. Apakah yang melandasi semua gerakan itu. Yang menggerakkannya adalah spiritualitas Gus Dur, yang memiliki rujukan pada spritualitas Islam (tasawuf). Kiai Husein Muhammad

sumber
www.nu.or.id
dhammacitta.org
wikipedia.org
www.assyaukanie.com
dll

0 komentar:

Posting Komentar