Sejarah Surat
Umur surat-menyurat setua manusia saat berbahasa dan mengenal tulisan. Di Mesir, ditemukan 15 surat peninggalan masa Old Kingdom (sekitar 2686-2181 SM) ke masa New Kingdom (1550-1069 SM). Surat-surat ini dari sanak keluarga—suami, istri, anak—untuk kerabat yang baru saja meninggal. Kepercayaan orang Mesir bahwa orang yang sudah meninggal masih memiliki kekuatan, maka mereka menulis surat dalam sebuah mangkuk, papirus, atau kain linen yang ditaruh di dalam kuburan mumi. Selain itu surat menyrat juga dilakukan untuk menyampaikan dokumen-dokumen pemerintahan antara kerajaan dengan wilayah jajahan.
Di sisi lain dunia, di China, sebuah pelayanan pos sudah dimulai sejak zaman Dinasti Chou pada 1122-1121 SM. Seperti di mesir, surat yang dikirimkan biasanya berisikan mengenai dokumen pemerintah. Sistem pengirimannya terdiri atas beberapa orang yang bergantian menyampaikan pesan tiap radius sembilan mil atau empat belas koma lima kilometer. Sistem ini semakin berkembang dengan jangkauan yang lebih luas pada masa pemerintahan Dinasti Han pada tahun 202 SM hingga tahun 220 ketika China berhubungan dengan Romawi dan sistem pelayanan pos mereka.
Penetapan Hari Surat-menyurat
9 Oktober ditetapkan sebagai hari surat-menyurat tidak tetapkan karena temuan artefak-artefak surat jaman itu. Mungkin karena saat itu belum ada penanmggalan secara pasti. Hari 9 Oktober ditetapkan sesuai lahirnya UPU (Universal Postal Union) badan PBB yang mengurusi surat-menyurat.
UPU dibagi menjadi 4 badan organisasi
- Kongres
- Dewan Administrasi (the Council of Administration)
- Pos Operasi Council (the Postal Operations Council)
- Biro Internasional (the International Bureau)
Surat begitu penting menjadi salah satu sumber yang dipercaya dalam sejarah.Mengutip Thomas Mellon, seorang penulis Amerika dalam bukunya Yours Ever, People On Their Letter (2009), surat merupakan denyut nadi dari sejarah, detak jantung sebuah biografi. Hal inilah yang memicu Mellon untuk mengumpulkan, menganalisis, dan membaca surat korespondensi pemikir besar, di antaranya Sigmund Freud dan Carl Jung, novelis dunia Gustave Flaubert dan George Sand (Amandine Aurore Lucile Dupin), serta membuka kedalaman hubungan Jessica Mitford dan suaminya.
Surat-menyurat begitu penting bagi kehidupan saya. Bagaimana saya menyimpan surat-surat dari ayah saat ayah belajar di Amerika. Atau masih menyimpan email dalam bentuk lembaran kertas saat saya berada di Jerman. Semuanya penting sebagai lambang sejarah keluarga kami. Lembaran surat menjadi salah satu bukti rasa cinta keluarga kami untuk menatap impian masa depan, dan mungkin kelak berguna bagi anak turunan kami.