Nasionalisme Indonesia


Kata nasionalisme sering kita dengar, namun sangat sulit ditemukan pengertian tepatnya. Hans Kohn mendefinisikan nasionalisme sebagai paham yang mengajarkan kesetiaan tertinggi individu kepada negara kebangsaan. Nasionalisme dalam definisi itu dapat di pertanyaan “apakah orang-orang kerajaan jaman dulu dapat di sebut nasionalisme?” (kecenderungan rakyat jaman kerajaan setia atau takut akan rajanya)

Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris "nation") dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia. (wikipedia). Jika menggunakan definisi itu maka perlu di pertanyakan Nasionalismenya Indonesia, kenapa begitu? Sukarno yang di pertanyakan keislamannya (kafir) karena memperbolehkan PKI berdiri, lalu yang mana yang sesuai definisi nasionalisme, sukarno atau yang mempertanyakan?

Kita sering membaca mendengar berbagai sumber tentang makna nasionalisme “apakah ada nasionalisme Indonesia?”.
Sartono Kartodirdjo mengatakan nasionalisme Indonesia ditandai dengan pembentukan organisasi Boedi Oetomo (BO). Penandaan ini bukan karena formatnya atau kegiatannya, tetapi karena kebutuhan akan identitas, solidaritas, kemandirian, dan kesadaran kolektifnya. (Yogyakarta: Aditya Media, 1993)
Jika benar Boedi Oetomo mengawali nasionalisme Indonesia maka DI/TII atau NII adalah akhir dari nasionalisme Indonesia. Mulai dari NII, PKI, Papua Merdeka, hingga GAM terus memusnahkan nasionalisme Indonesia.

Ketika banyak pembahasan tentang nasionalisme semakin jelas bahwa bangsa Indonesia kehilang jiwa itu. Kenapa bisa demikian? Jawabannya karena:
  • Bangsa Indonesia tidak punya tujuan yang jelas. Sebenarnya sudah ada dalam pembukaan UUD45, namun tidak di gambarkan dengan jelas oleh para pemimpin saat ini. Budi Utomo muncul karena satu tujuan yaitu memerdekakan bangsa Indonesia. Hal itu muncul dalam benak setiap ratyat Indonesia apapun sukunya, apapun agamanya.
  • Rasa menghargai yang lemah. Mulai dari menghargai budaya hingga menghargai orang lain. Sehingga yang lebih dimunculkan individualisme atau golonganisme.
  • Hilangnya jiwa patriot, jiwa patriot adalah jiwa yang rela berkorban terutama untuk bangsa dan Negara. Hal ini terlihat jelas pada tingginya korupsi di Indonesia.
Dari sedikit tulisan diatas saya garis bawahi Nasionalisme adalah keinginan bersatu dari masyarakat untuk mecapai tujuan bersama dan keinginan mempertahankan kesatuan itu. Yang perlu di perhatikan "tujuan" yang dimaksud akan terus berkembang dan berpijak seiring Jaman.
Lalu bagaimana kita menumbuhkan rasa nasionalisme dalam jiwa rakyat Indonesia? Sebaiknya rasa nasionalisme di tanamkan sejak kecil, baik dengan lagu, tarian, hormat kepada bendera dan masih banyak lainnya. Mungkin kutipan dibawah ini bisa membantu kita.

“Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.” 
(Pidato HUT Proklamasi 1963 Bung Karno)

"Perjuanganku melawan penjajah lebih mudah, tidak seperti kalian nanti. Perjuangan kalian akan lebih berat karena melawan bangsa sendiri". 
(Moh. Hatta)

0 komentar:

Posting Komentar