Tampilkan postingan dengan label Bodoh. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bodoh. Tampilkan semua postingan

5 Menit saja


Seorang ibu duduk di samping seorang pria di bangku dekat Taman-Main di West Coast Park pada suatu minggu pagi yang indah cerah. “Tuh.., itu putraku yang di situ,” katanya, sambil menunjuk ke arah seorang anak kecil dalam T-shirt merah yang sedang meluncur turun dipelorotan. Mata ibu itu berbinar, bangga.



“Wah, bagus sekali bocah itu,” kata bapak di sebelahnya. “Lihat anak yang sedang main ayunan di bandulan pakai T-shirt biru itu? Dia anakku,” sambungnya, memperkenalkan. Lalu, sambil melihat arloji, ia memanggil putranya. “Ayo Jack, gimana kalau kita sekarang pulang?” Jack, bocah kecil itu, setengah memelas, berkata, “Kalau lima menit lagi,boleh ya, Yahhh? Sebentar lagi Ayah, boleh kan? Cuma tambah lima menit kok,yaaa…?”



Pria itu mengangguk dan Jack meneruskan main ayunan untuk memuaskan hatinya. Menit menit berlalu, sang ayah berdiri, memanggil anaknya lagi. “Ayo, ayo, sudah waktunya berangkat?” Lagi-lagi Jack memohon, “Ayah, lima menit lagilah. Cuma lima menit tok, ya? Boleh ya, Yah?” pintanya sambil menggaruk-garuk kepalanya. Pria itu bersenyum dan berkata, “OK-lah, iyalah…”



“Wah, bapak pasti seorang ayah yang sabar,” ibu yang di sampingnya, dan melihat adegan itu, tersenyum senang dengan sikap lelaki itu. Pria itu membalas senyum, lalu berkata, “Putraku yang lebih tua, John, tahun lalu terbunuh selagi bersepeda di dekat sini, oleh sopir yang mabuk. Tahu tidak, aku tak pernah memberikan cukup waktu untuk bersama John. Sekarang apa pun ingin kuberikan demi Jack, asal saja saya bisa bersamanya biar pun hanya untuk lima menit lagi. Saya bernazar tidak akan mengulangi kesalahan yang sama lagi terhadap Jack. Ia pikir, ia dapat lima menit ekstra tambahan untuk berayun, untuk terus bermain. Padahal, sebenarnya, sayalah yang memperoleh tambahan lima menit memandangi dia bermain, menikmati kebersamaan bersama dia, menikmati tawa renyah-bahagianya….”



Hidup ini bukanlah suatu lomba. Hidup ialah masalah membuat prioritas. Berikanlah pada seseorang yang kaukasihi, lima menit saja dari waktumu, dan engkau pastilah tidak akan menyesal selamanya. Prioritas apa yang Anda miliki saat ini?

Terimakasih Tuhan

Terimakasih Tuhan, Kau memberiku jiwa yang tak terkalahkan. Penuh dengan jatuh bangun kehidupan, tapi aku kau beri kekuatan untuk berdiri laagi menaiki bukit kehidupan. Bertambah umur membuatku semakin memahami arti anugrahmu yang membuatku tetap berdiri. uluran tanganmu yang menentramkan jiwa.

Tuhan terimakasih atas jiwa yang tak terkalahkan, seribu kegagalan seribu jalan ku temukan, walau sempit kau tetap membimbingku. Walau aku tidak bisa setia pada-Mu kau tetap menerimaku.

Tuhan terimakasih atas jiwa yang tak terkalahkan. atas badai kehidupan. atas panas kegagalan, atas dingin kesendirian. Kau tetap menemaniku.

Terimakasih Tuhan anugrahmu, menjadikan masalah ini sebagai teman paling setia dalam kehidupanku.

maaf atas kegagalan ujianmu. buatlah aku tetap berdiri Tuhan

"sibodoh" Putus cinta

Lama nian aku tak menulis kehidupan "sibodoh". sedikit mencari inspirasi untuk cerita si bodoh.

kini apa lagi yang aku rasakan tak seperti yang kuharap, kehilangan cita merupakan pukulan besar bagiku. Yang lebih mengecewakan lagi, aku tak mampu menjadikan harapan papa mama menjadi kenyataan.

Itu sedikit keluh kesah dari sibodoh yang terucap berulangkali. aku yang mendengarnya pun sampe jenuh. Tak lagi harapan tujuan dan cita yang terpancar dari mata si bodoh. ya begitulah gambaran sebegitu mengenaskannya si bodoh di tinggal cinta. memang lebay si bodoh.
Rasa kecewa itu sangat berimbas dalam kehidupan sibodoh, mulai dari study, hingga kehidupan sosialnya. Dia bermalasan kuliah, sehingga dia terpaksa melepas kuliahnya. hingga dia malas bercengkrama dengan orang-orang sekitar. dia sering sendiri dan berdiam diri dalam kamar.

sebagai teman aku hanya bisa mengingatkan dia untuk makan, untuk bangkit dalam keterpurukan.

Dia pernah cerita. dia tak menyesal wanita yang ia sayang memilih orang lain. karena dia senang dengan senyum di wajah wanita itu. yang dia sesalkan bukan pengorbannya untuk wanita. tapi yang ia sesalkan adalah kesalahannya bertindak lebih dari sekedar pacaran. dan karena itu ia meletakan hati sepenuhnya pada wanita itu. dan karena wanita itu tak mikirkan apa yang sudah terjadi di antara mereka berdua. Sibodoh kecewa telah melakukan itu kepada wanita ini.

Dan yang aku heran wanita ini begitu mudah melupakan apa yang terjadi di antara mereka berdua waktu itu.

Ketika Aku Lari dari Masalah

Saya pernah membuat cerita jelek. buat penyesalan sudah lari dari masalah.

Sepasang suami istri yang tinggal didesa kecil di antara hutan dan lautan. Hutan itu terkenal sangat angker, menurut legende ada hantu yang gemar menculik warga desa.Ketika badai besar menghantam rumah penduduk, walau tak ada korban tetapi memaksa mereka tinggal di tenda-tenda darurat. Suatu malam ketika suami istri itu terlelap dalam tidurnya, hantu si penculik itu membawa istrinya ke tengah hutan. saat penculikan memang sama sekali tidak ada suara. Hingga pagi hari sang suamiterbangun dan tidak menemukan sang istri. Dia mencari hingga ke pinggir hutan di bantu masyarakat sekita. Bahkan dia beranikan diri untuk masuk ke hutan namun juga belom menemukannya.

Setelah 15 hari dia mendengar terikan istrinya. Namun saat itu juga badai besar menghantam lagi. Dia melihat tepat sang istri berdiri di tepi hutan namun angin badai membuat dia memilih bersembunyi di balik karang. Dan dia bersembunyi hingga keesokan harinya badai reda. Namun apa yang terjadi ketika dia mengeluarkan kepalanya dari gua itu. ada kakek-kakek tua mengatakan padanya. "kamu tidakan pernah menemukan lagi istrimu, kamu tau kenapa para istri yang telah di culik tidak pernah ada yang kembali?" Suami itu cuma terdiam dan mulai muncul air-air keluar dari matanya. "Sebenarnya para istri sudah di bebaskan olah para setan. namun para istri kecewa ketika melihat sang suami tdak melawan badai itu untuk menyelamatkannya dan memilih bersembunyi di gua ini, begitu juga aku" kata kakek2 tua itu. terdiam sejenak dan kakek tua itu berkata" istrimu lebih memilih kembali di dunia setan itu, yang mungkin bisa mengisi kekecewaannya.

Saat itu juga suami itu tidak mau keluar dari gua itu dan menempati gua itu. sebagai tempat yang paling aman untuk berlindung dari badai yang sering menghantam desa itu.


cerita jelek ini saya karang sendiri.
ga da yang menarik dalam cerita kosong itu. tapi kenapa saya tulis? Mungkin suatu ketika anda pernah mrndapattkan msalah dalam suatu cobaan. Ketika saya mengalami hambatan dan saya memilih menghindar dulu. walau badai itu akan reda. namun waktu akan menghilangkan kesempatan yang ada. Orang sring bilang kesempatan tidak datang dua kali. dan mungkin ada benarnya. Tapi saya berfikir beda. kesempatan akan datang untuk mencapai hal yang sama. namun dengan cara yang berbeda. dan kini saya harus menemukan cara itu. apakah kamu juga pernah mengalami kebimbangan yang sama?

Marah

Emang susah LDR. Perasaan dah cerita semua, tapi kenapa masih di permasalahkan ya? Mungkin memang susah memberi kepercayaan sepenuhnya, akupun merasakan hal yang sama. Kadang-kadang banyak pikiran yang tidak sama memandang, ya gimna ya aku mandang dari sini, dia mandang dari sana.

Hari ini ribut besar. gara-gara waktu aku jalan-jalan ke saarssclife ada foto bareng cewe. Ya namanya temen serumah akrabnya dah kaya keluarga sendiri. padahal di situ juga ada foto temen cewek itu ma temen yang lain. ya cemburu sih, aku dah bingung mesti gimana. tapi mang ga bermaksut buat memuat panas gini.

Susah juga di jelasin, buat dia lega. Saat ini memang mungkin dia ga percaya aku. Aku harus gimana coba? Ya aku cuma mau bilang, aku sayang dia.

Aku cuma bisa bilang maaf.
Semoga ini buat aku belajar. huh susah juga sih. Pengen pulang, tapi mau berusaha dulu. hahaha..
Semoga semuanya baik-baik aja.
amin

Melihat Pondasi Hidup

Persis disaat saya menulis posting ini posisi baru bangkit dari Jatuh beberapa hari lain. Jadi sudut ini saya ambil benar-benar saat saya menhadapi diri saya sendiri. Setelah Masalah terus menghantam saya, dan menjadi beban pikiran yang membuat saya sedikit berhenti menulis. kali ini saya coba ungkapkan apa yang terjadi dalam diriku sendri.

suatu sore anda bediri di Bukit yang cukup tinggi hingga hingga melihat semua yang di bawahnya. Namun taukah anda bagian mana yang tidak bisa terlihat? Yaitu bagian tepat di bawah anda. dimana anda menginjakan kaki. karena tertutup oleh kaki anda.

Sedikit untuk kata pembuka cerita saya. Kemaren saya telah mengalami kegagalan yang membuat saya benar-benar menangis. Jika anda pernah membaca kisah saya yang menjadi seperti raja. Kali ini saya bercerita saya sebagai sampah, yang gagal dalam menjalankan hidup. saya benar-benar hancur hingga keping-keping. seperti cerita saya sebelumnya ini (Suratku Kepada Tuhan) dimana di situ saya benar-benar tak bisa lagi bernafas. Kegagalan ini memang di luar batas kemampuan saya. Saya sungguh tak duga bakal jadi kegagalan besar.

Hingga tadi sore saya berbicara singkatt dengan ayah saya. sekedar berbagi cerita duka saya kepada beliau. Seorang anak yang mengeluh kepada ayahnya. Dan ternyata ayahsaya menjawab dengan tulisan-tulisan yang pernah saya tulis. Wah jadi ga enak. terus apa guna saya menulis ya? Petapa kecenya yang pernah membaca tulisan saya, jika membaca tulisan ini.

Jangan berfikir bgitu dulu. saya ambil pelajaran besar dalam peristiwa ini. tidak terlalu besaar sih tapi cukup untuk membuat diriku mempercayai bahwa aku bisa bangkit dan berdiri. Seperti yang saya tulis sebelumnya. bahwa anda tidak melihat tanah yang ada di bawah telapak kaki anda. Saya tidak melihat tanah yang menyokong saya hingga bisa melihat dataran yang begitu luas. Ketika saya sadari bahwa saya hanya melihat masalah itu dari segi frustasi menghadapi masalah ini. Tana melihat dimana aku berdiri. sebuah pondasi yang kuat selama ini aku bangun dari lahir tidak ku lihat, karena aku berdiri tepat di atas pondasi itu.

Jika anda mengalami hal yang sama dengan saya, mulali berfikir hal yang lebih luas bisa anda pandang. Bila anda menghadapi masalah itu dan menjadikan pondasi hidup. Tidak ada hal tidak bisa kita hadapi, bahkan orang yang mau mati pun saya yakin ada rasa ingin bertahan hidup. hanya 1 dari sepuluh orang yang pasrah dengan kematian di dunia ini. Saya berdiri dan bersiap menghadapi masalah berikutnya yang siap mempertinggi pondasi hidupku. Untuk melihat dunia yang lebih luas.

Suratku Untuk Tuhan

Aku percaya Kamu ada utuk ku di saat aku susah maupun senang. Aku tau kau turut serta merasakan setiap denyut jantungku, setiap aliran darahku. Saat ini betapa aku tak ada tenaga untuk mendenyutkan jantungku. Tak ada tenaga untuk mengalirkan darahku. Di setiap Langkahku tak berati lagi. Seperti ku berjalan tanpa arah. Tuhan jikalau kau benar-benar ada untuk ku. Berilah sedikit denyutan jantung ini.
Aku yang menjadi harapan, palingga untuk diriku sendiri, harus jatuh di lubang yang sama. Dan terasa sangat menyakitkan. Aku tak mampu lagi berdiri di atas awan-awan mimpiku. Aku hanya pemimpi yang pintar bermimpi, bodoh menjalankan mimpiku. Mimpi apa lagi yang kau berikan di dalam diriku? Maaf jikalau aku mengecewakanku.
Kini aku benar-benar kecewa, aku benar-benar tak tau arah. Kini benar-benar tak lagi mempunyai detak jantung. Kini darahku sudah membeku. Adakah kau menolongku? Adakah kau memberiku mimpi kembali? Adakah kau memberiku jiwa yang hilang? Adakah kau mengampuni dosaku? Ataukah kau inginkanku menjadi pecundang? Ataukah kau inginkanku menjadi si penakut? Atakau menjadi sampah dalam tubuh sampah ini?
Mukin Jalan ini tak akan berhenti. Tapi jalan ini mungkin tak lagi untuk ku.
Maaf aku mengecewakan semua. Tuhan, terimakasih telah memberiku mimpi walau sejenak ini.

Salam sayangku


Joanes de Deo Ardanariswara

Apa benar 13 Sial ?

Hari ini aku mendengarkan Radio PPI ang pembahasannya kenapa 13 itu no sial. terus aku cari data-data kenapa nomer 13 itu sial. beberapa situs menuliskan tulisan yang sama aku ga tau kenapa. mungkin hasil copas (copy-paste). di situ saya menemukan beberapa fakta unik mengenai kepercayaan angka 13 adalah angka sial. saya tertarik karena ada hubungannya dengan saya yang mungkin agak kurang beruntung.

komponis Jerman Arnold Schoenberg yang
lahir pada tgl 13. Selama masa hidupnya ia selalu ketakutan akan
angka 13, sehingga akhirnya ia meninggal dalam usia 76 tahun (7+6 =
13); tepatnya pada hari Jumat tgl 13, pkl 23.47 atau 13 menit
sebelum pkl 12.00 tengah malam.

(Saya juga ikut copas. maaf ya klo yang punya artikel kurang berkenan)

Ternyata saya temukan lagi fakta yang cukup mengherankan saya dan baru saya sadari. Perusahaan besar Microsoft setelah mengeluarkan Microsoft office 12 dia tidak mengeluarkan yang ke 13. kenapa? dari situ serinya di ganti menjadi Microsoft office 2007. Mungkin bang Bil juga takut ma angka 13 yaa..

Fakta lain yang saya copas

Berdasarkan laporan dari "The Stress Management Center and Phobia
Institute" di Asheville - AS, tenyata setiap hari Jumat tanggal 13,
ekonomi Amerika mengalami kerugian antara 800 s/d 900 juta AS$,
karena banyak orang yang ogah travelling, bekerja ataupun melakukan
kegiatan bisnis apapun juga.

masyarakat Tionghoa, Jepang dan Korea.
Namun mungkin dilihat dari sudut pandang yang berbeda. "Kalau
dijumlah 1+3 hasilnya 4. Dan angka 'empat' sendiri dalam bahasa
Mandarin bila diucapkan dengan intonasi berbeda (sie) bisa
memberikan 2 makna yaitu empat dan mati = sial!

Dan apabila nama Anda terdiri dari 13 abjad maka ini harus hati2
sebab para pembunuh sadis memiliki nama yang terdiri dari 13 abjad
lihat saja: Jack the Rippe, Charles Manson, Theodore Bundy dan
Albert De Salvo

Masih banyak fakta yang lain. seperti beberapa gedung bertingkat meniadakan lantai 13 atau kamar no 13

Mungkin anggapan 13 sebagai angka sial muncul dari orang kristiani. Dalam kitab suci Yudas yang menjual Yesus duduk di kursi no.13 dan Yudas menjual Yesus tepat jam 13.00.
Selain itu mungkin karena angka 13 jatuh tepat setelah angka 12 yang di anggap angka sempurna. Jumlah murid Yesus ada 12 orang. Bulan dalam satu tahun ada 12. Dewa Olympus ada 12. Angka pada jam ada 12.


Nah sekarang saya ingin bahas diri saya. saya ga lahir tanggal 13. jadi ga terlalu kawatir. saya lahir satu maret. coba di tulis angka. 1 3
Terus nama belakang saya ARDANARISWARA, hitung jumlah huruf dalam nama saya. hehehehe
bagai mana menurut anda?

dalam hidup saya ada aja kesialan yang sangat tidak terduga.
sial yang pertama saya pernah tulis di artikel Sahabatku
Sial yang ke 2 saya hampir tidak di trima di SMA manapun.
Sial yang selanjutnya saya pernah terjerumus di dunia gelap. kejahatan.
Lanjut saya di tipu agen waktu mau Belajar ke jerman
Di Jerman saya tidak di terima dimana-mana.

Bagaimana menurut anda??

Sahabatku (haruskah aku bersedih atau bergembira?)

Seperti yang aku ceritakan sebelumnya, aku terlahir ga bodoh tapi berakhir bodoh. Lahir 1 Maren 1988 dengan nama Joanes de Deo Ardanariswara.

Sewaktu SD saya di tinggal sahabat dalam hidup saya ke Amerika. Ya walau aku tau dia bakal kembali. Namun rasanya berubah, dunia tak lagi berpihak ke dalam diriku. Anak kecil banget yaa?? Waktu itu ak memang masih anak kecil. Semua yang kita jalani bersama sejak ak lahir ke dunia hilang seketika berubah menjadi awal kebodohan yang bodoh. Aku terlahir dari keluarga yang sangat sederhana, namun berubah menjadi keluarga yang makmur harta semenjak di tinggal sahabatku. Aneh yaa? Mungkin kepergian sahabatuku mendatangkan harta yang berlimpah ke dalam keluargaku. Hehehe... Tapi terasa berat buat seorang anak desa kecil dengan seribu impin hingga menjandi tanpa impian.

Bodoh Konyol yang ku rasakan saat itu kebebasan penjerumusan terjadi sejak awal kelas 3. Aku harus berjalan sendiri. Kelas 3 SD semua nilaiku anjlok, tidak pernah belajar tidak pernah memperhatikan pelajaran, tidak pernah mencatat. Dan tulisanku menjadi teramat indah Bagai benang anyaman rapuh, putus-putus kagak nyambung kagak. Sampai-sampai buku ku di buang ke tempat sampah oleh guruku. Saat itu ak selalu menyalahkan orang lain, guruku yang jadi sasaran utama. Aku kata-katain guruku, aku salahain atas nilai merahku. Maklum anak kecil, tapi ga maklum karena ak terbangun menjadi pendakwa. Selalu menyalahkan orang lain. Kehancuran yang kecil namun berpengaruh sangat besar dalam hidupku. Ak ga salahin sahabatku itu, yang salah adalah diriku sendiri. Tidak mengerti dan tidak mau di mengerti. Semua serasa milik sendiri semua terasa hidup dengan tahta raja. Mimpi yang terbangun bersama sahabat ku terbuang pergi tinggalkan seonggok sampah di bumi. Tidak ada daya untuk bangkit tidak ada daya untuk berdiri, yang ada hanya penyesalan diri. Tapi itu jalan hidupku yang harus ku lalui. Bodoh adalah kata yang di perkenalkan oleh guruku saat itu.

Waktu terus bejalan begitu hingga temanku kembali dari Amerika pada kelas 4. Aku jemput dia di bandara, dari jauh sudah terlihat lambaian tangan, namun ak seperti tak mengenal dia. Setelah dekat baru ak sadar klau dia temnku yang ak nanti. rasanya sedih, karena ak serasa telah membuatnya kecewa dengan keadaanku yang hancur setelah di tinggalkannya. namun tanggapan dia berbeda, dia memeluk ku dan memulai hari-hari kita dari awal kembali. Aku dan dia mulai menata kembali sedikit-demi sedikit menaikan nilaiku walau ga sesempurna dulu namun cukup untuk membuat aku dan sahabatku tersenyum.

tetap senyum dan melangkah!!!

Aku Salah

Aku salah lagi. Memang di matamu selalu salah. ya mau gi mana lagi kamu tidak bisa melihatku. Kamu selalu melihat semua orang bisa melakukan sempurna untukmu. Kenapa kamu pilih aku? Mungkin supaya kamu bisa menikmati semuanya. tanpa terlihat aku. tanpa tercurigai tanpa dan tanpa. Tapi aku tak mau berfikir konyol lagi. Aku yang sendiri Menunggu supaya bisa sedikit bertanya kabar.

Aku di sini dengan hentakan-hentakan tangan menuliskan setiap kata untuk menunggumu kamu anggap salah. Kamu pikir aku ga ada buat kamu? aku menunggumu sembari menuliskan kata-kata tak berguna di depan laptop, menunggumu supaya aku bisa bertegur sapa, menanyakan kabar, kamu anggap salah? kamu anggap lebih mementikan tulisan sekadarnya ini dari pada kamu?

Kenapa kata-katamu menusukku? kenapa kamu harus katakan itu. aku menunggumu, yang berjalan-jalan dengan teman-temanmu, yang makan-makan kesana kesini.

ak ga protes dengan menunggumu. tp kenapa kamu protes dengan caraku menunggumu ya? caraku menunggu yang di sambil menulikan tulisan tak berarti.

Apa yang harus ku lakukan?


Iya memang aku ga bisa memberimu apa-apa. Aku cuma orang tak berdaya berjuang membangun hidup. bahkan untuk berjumpa kamu aja susah. bahkan cuma bisa membuatmu menangis. cuma bisa mengucapkan kata kangen, sayang.


aku ga tau harus ngomong apa lagi. jika cara menungguku salah, haruskah aku berdiam diri melamun menatap layar YM yang masih kosong?

aku ga mengerti maksut kata-katamu itu, aku ga mengerti apa maumu.

Jalan-Jalan Paris

Abis tes Enaknya refresing, Jalan-jalan paris sebagai tempat tujuannya. Dari Kaiserlautern Berangkat pagi-pagi buta. Naik kereta menuju Homburg kemudia kita menggunakan bis. Sepanjang perjalanan cuma melihat mobil, hamparan sawah dan hutan. Sampai di paris jam 9 pagi. Udara masih cukup dingin.Menjelang pakiran bus, kita di ajak muter pake bus dulu, melihat di kana menara itu-tu yang tinggi yang jadi lambang kota paris. di kiri taman dengan rumput yang mulai menghijau.
Turun dari bus terus jalan kaki muterin paris. keliling paris, ga cuma eifel yang saya liat, tapi juga museum louvre. bener ga ya tulisannya?
Photobucket

Tapi sayng agak mendung, jadi ga terlalu bgus deh fotonya.

paris

Melanjutkan perjalanan, saya bisa memotret beberapa jepretan. ni saya pajang 2 saja. mungkin anda klo keparis lom tentu bisa memfoto seperti ini.

Burung merpati terbang di depan eifel
paris

Menikah di Eifel
(nah ini nie bukti paris kota yang romantis)
paris

i'm not losser

Bentar lagi ujian aufnahmen pruefung. Serasa dah belajar banyak, ntapi kok ya masih kerasa kurang terus, padahal dah kerjain soal dari internet, comot-comot gitu, tapi masih aja merasa belom puas, masih kerasa belom siap buat ujian. padahal ujian dah di depan mata. kenapa ya? Aku kaya lom siap buat ngadepin ujian yang sebenarnya? padahal selama ini aku selalu enjoy dengan ujian-ujianku, seperti ada beban berat di pundakku.

Tuhan aku sebenarnya berserah kepadamu, kepada jalanmu, tapi Tuhan izinkanlah ak memilih jalanku untuk kali ini.

Tanggal 25, 26, ujian berat menantiku, semoga harapan baru muncul di pikiranku, sehingga aku dapat meneruskan jalanku ini. aku percaya tidak ada yang tidak mungkin, makanya walau ak sudah berjuang di sini ak selalu terbayang kegagalan.

Aku masih belum yakin dengan kemampuanku, kemampuan sibodoh yang sok pinter ini. Kegagalan kemaren benar-benar jadi beban buat aku.

Tapi berhasil atau tidak hidupku masih panajang, masih banyak ujian ang jauh lebih berat buat aku. Cerita perjalanan hidup yang menjadikan masalah adalah teman membuat ku tidak ingin menyerah.

Aku tidak mengeti kenapa aku seperti menjadi seorang losser sejati, walau ak sudah berusaha sedemkian rupa. Memang hidup tidak ada yang mudah. Tapi aku tidak boleh menyerah. Ayoooooo bangunnnnnnn. Siapkan alat perang!!

Buat yang sempat membaca ini tolang ya doakan aku.
ak tidak ingin menjadi losser..
ak ingin menjadi anugrah terindah milik dunia..

Satu Tahun Kosong


Satu tahun sudah ak pergi meninggalkan desaku. Desa tempat ibu bekerja keras mengeluarkan ak, desa tempat ak belajar berjalan di dalam got(sungai kecil tak berair, untuk aliran ais saat musim hujan), Tempat ak belajar menangkap udang, lompat dari atas jembatan ke arah sungai, Setahun sudah aku meninggalkan teman-teman sepenanggungan, menanggung anggur orang tua, yang sungguh aku rindukan rasanya, bukan rasa anggurnya tapi rasa kebersamaan kita. Setahun sudah ak meninggalkan dia tanpa sehelai pesan mesra, tanpa sekecup ciuman, tanpa hangat pelukan. Semoga dia masih mau menungguku.

Setahun ini ak sudah belajar banyak, minimal ak sudah belajar memasak, belajar membenahi selimut tempat tidur, belajar menata buku di rak buku. belajar menuliskan sepatah-duapatah kata dalam cretan kertas putih. belajar menggunakan bahasa planet lain. Banyak hal yang sudah aku pelajari, namun masih lebih banyak hal yang harus dan harus ak peljari. bukan cuma sekedar memasak, bukan sekedar menata buku. tetapi belajar hidup, belajar menemukan jalan yang di berikan Tuhan. 

Ketika aku berlayar ke sini, hanya seorang ayah dan seorang kakak mengantarku. Tetapi rasanya seluruh dunia bersorak menyemangati, riuh teriakan tangisan di bandara, walau bukan buat aku, buat orang yang mereka sayangi, tapi terasa turut memberi smangat padaku. Namun kekawatiran muncul setalah sampai sini, aku tak dapat berucap, bertegur sapa dengan orang-orang asing di dunia yang asing. 

Hari-demi hari ak lalu tanpa perubahan, hanya berbicara dengan orang-orang sejeni, hingga seseorang mengajaku ke Bibliothek (perpustakaan). seorang teman memberi sedikit pengarahan apa yang harus ak pelajari, namun membuka mataku bahwa ak harus lebih bekerja keras di sini, ini dunia asing, kita harus lebih di banding penghuni asli supaya bisa hidup, lebih kerja keras, lebih tekun, lebih ulet. 

Satu tahun sudah aku belajar, bekerja, untuk menghasilkan suatu hal yang besar. Namun satu tahun sudah ak se[perti menghancurkan hidupku, aku tak sekuat batu karang yang melawan ombak, aku tak sekeras batu yang tak pecah di hantam panasnya magma. Aku gagal dengen tes demi tes yang ak lewati. 

Satu tahun sudah ak menghabiskan uang-uangku, hingga waktu seperti tak menginginkanku untuk tetap berusaha. waktu seperti tak inginkanku berada di sini, waktu seperti membuangku ke jurang yang terdalam. Kala itu uangku tinggal 100 euro. bisa apa coba? buat bayar rumah saja tak cukup. selembar uang 100euro di linting cuma bisa buat ngilangin kotoran hidung. ak cari kerja dan tak menemukan satupun tempat yang mau menerimaku. jalan setiap hari, bertanya ke resto-resto.
Hari teur berjalan uangku semakin berkurang hingga titik terendah yaitu 20 euro.

Ya walau sekarang ak sudah kembali ketitik aman, tabungan 1000 euro, tapi ak belum menemukan titik aman dalam hidupku. aku belum mendapatkan selembar ijasah. Aku coba dapatkan itu. 

Bertambah satu tahun sudah aku mengecewakan orang tuaku yang mendidik aku. karena saat ini ak sama sekali belom menjadi apa-apa. belum bisa memberikan hasil didikan yang memuaskan dari orang tua ku. 

Satu tahun sudah
satu tahun sudah
satu tahun sudah

Aku kecewa pada diriku sendiri