Melihat Pondasi Hidup

Persis disaat saya menulis posting ini posisi baru bangkit dari Jatuh beberapa hari lain. Jadi sudut ini saya ambil benar-benar saat saya menhadapi diri saya sendiri. Setelah Masalah terus menghantam saya, dan menjadi beban pikiran yang membuat saya sedikit berhenti menulis. kali ini saya coba ungkapkan apa yang terjadi dalam diriku sendri.

suatu sore anda bediri di Bukit yang cukup tinggi hingga hingga melihat semua yang di bawahnya. Namun taukah anda bagian mana yang tidak bisa terlihat? Yaitu bagian tepat di bawah anda. dimana anda menginjakan kaki. karena tertutup oleh kaki anda.

Sedikit untuk kata pembuka cerita saya. Kemaren saya telah mengalami kegagalan yang membuat saya benar-benar menangis. Jika anda pernah membaca kisah saya yang menjadi seperti raja. Kali ini saya bercerita saya sebagai sampah, yang gagal dalam menjalankan hidup. saya benar-benar hancur hingga keping-keping. seperti cerita saya sebelumnya ini (Suratku Kepada Tuhan) dimana di situ saya benar-benar tak bisa lagi bernafas. Kegagalan ini memang di luar batas kemampuan saya. Saya sungguh tak duga bakal jadi kegagalan besar.

Hingga tadi sore saya berbicara singkatt dengan ayah saya. sekedar berbagi cerita duka saya kepada beliau. Seorang anak yang mengeluh kepada ayahnya. Dan ternyata ayahsaya menjawab dengan tulisan-tulisan yang pernah saya tulis. Wah jadi ga enak. terus apa guna saya menulis ya? Petapa kecenya yang pernah membaca tulisan saya, jika membaca tulisan ini.

Jangan berfikir bgitu dulu. saya ambil pelajaran besar dalam peristiwa ini. tidak terlalu besaar sih tapi cukup untuk membuat diriku mempercayai bahwa aku bisa bangkit dan berdiri. Seperti yang saya tulis sebelumnya. bahwa anda tidak melihat tanah yang ada di bawah telapak kaki anda. Saya tidak melihat tanah yang menyokong saya hingga bisa melihat dataran yang begitu luas. Ketika saya sadari bahwa saya hanya melihat masalah itu dari segi frustasi menghadapi masalah ini. Tana melihat dimana aku berdiri. sebuah pondasi yang kuat selama ini aku bangun dari lahir tidak ku lihat, karena aku berdiri tepat di atas pondasi itu.

Jika anda mengalami hal yang sama dengan saya, mulali berfikir hal yang lebih luas bisa anda pandang. Bila anda menghadapi masalah itu dan menjadikan pondasi hidup. Tidak ada hal tidak bisa kita hadapi, bahkan orang yang mau mati pun saya yakin ada rasa ingin bertahan hidup. hanya 1 dari sepuluh orang yang pasrah dengan kematian di dunia ini. Saya berdiri dan bersiap menghadapi masalah berikutnya yang siap mempertinggi pondasi hidupku. Untuk melihat dunia yang lebih luas.

0 komentar:

Posting Komentar