Maka Tersesatlah Jika Ingin Ditemukan

Artikel saya kali ini saya persembahkan bagi mereka yang pernah tersakiti dan tersesat maupun yang sedang sakit dan sesat karena cinta. Salah satu kalimat bijaksana favorit saya adalah ini : And this too Shall Pass (Dan Inipun Akan Berlalu).

Kalimat bijaksana ini mengajarkan kita dua hal penting : \
~ Pertama, jika kita sedang mengalami kegembiraan dan sukacita, kita harus mensyukuri kebahagiaan yang sedang kita miliki, karena kita tidak memilikinya untuk selama lamanya. Kesadaran bahwa segala sesuatu itu akan berlalu, menjadikan kita manusia yang tahu menghargai dan bersyukur.
 ~Kedua, jika kita sedang dalam keadaan tersakiti atau dirundung masalah, kita tidak kehilangan semangat dan pengharapan bahwa semua kesedihan dan rasa sakit akan berlalu. Akan ada hari hari baik dan bahagia di depan kita. Isn’t God Awesome ?

Ketika kita sedang salah jalan, atau sedang menderita dan tersakiti, apa yang bisa menolong kita untuk keluar dari penderitaan atau kesesatan itu dan berhenti sakit ? Pasti anda akan segera menjawab, ya minta tolong!. Salah! … minta tolong adalah hal kedua yang kita lakukan. Yang pertama dan terpenting ketika kita menginginkan jalan keluar yang baik adalah mengakui bahwa kita sedang tersesat.

Bagaimana kita dapat ditemukan jika kita tidak merasa tersesat ?. Atau lebih gila lagi, kita menikmati dan bahagia dengan kesesatan itu ?. Well.… selamat tersesat jika begitu, dan saya sarankan untuk mendengar lagunya Adele, Someone like you, ada kalimatnya; sometimes it lasts in love, but sometimes it hurts instead. Ijinkan saya menambahkan, sometimes it just goes around leading you nowhere.

Mengakui kita sedang tersesat dan salah jalan membutuhkan keberanian yang luar biasa. Banyak sekali orang yang karena gengsinya, rela menderita bertahun tahun bahkan habis habisan hanya karena malu atau gengsi mengakui kesalahan dan kesesatannya. Nasehat saya untuk gengsi ?. Kunyah saja gengsi itu… tidak membuat anda gemuk dan tidak mengandung kolestrol.

Ada juga yang karena merasa diri kuat dan mampu mengatasi sendiri kesesatannya, maka dia tidak mau berteriak minta tolong, dan diam diam terus mencari jalan keluarnya sendiri tanpa kompas dan penerangan. Dia lupa bahwa kenyataanya dia sedang tersesat, disebabkan karena sesunguhnya dia tidak tahu jalan.

Darimana bisa keluar jika memang jalan yang tepat dan benar itu kita tidak tahu ?. Mencoba peruntungan dengan putar-putar mencari cari jalan sendiri ?. Mungkin memang satu saat akan anda temukan jalan keluarnya , tapi kemungkinan besar sekali ketika anda menemukan jalan keluar itu, lutut anda sudah terlalu tua untuk melangkah lagi. Penyesalan yang datang terlalu terlambat. Memang menyesal itu selalu belakangan, karena kalau di depan itu namanya kesadaran.

Sesudah sadar bahwa anda sedang tersesat , langkah selanjutnya justru lebih mudah dari yang kebanyakan orang perkirakan. Minta tolonglah. Berteriaklah tanpa harus gengsi bahwa anda sedang tersesat. Ada banyak orang baik dan tulus di sekeliling anda yang dengan suka hati mau menolong, jika diminta. Kalau memasuki lahan orang tanpa diminta, itu namanya intervensi. Berteriaklah minta tolong sebelum anda di intervensi oleh wanita lain yang nota bene adalah istri sah orang yang anda cintai. Jangan bilang saya tidak kasih tahu labih dulu ya!.

Mereka yang sedang tersesat dan hilang arah atas nama cinta, umumnya tidak mau keluar dari kesesatan itu karena merasa bahwa dunia akan kiamat tanpa dia. Semuanya tiada berarti dan harapan akan masa depan putuslah sudah. Tidak ada yang putus kawan, kecuali anda memutuskan untuk memutuskan sendiri urat nadi anda.

Percayalah, matahari akan tetap terbit, meskipun anda berkurung diri di kamar. Dunia tetap berlanjut dan angin segar tetap berhembus. Hidup masih memiliki potensi dan harapan indah. Si dia bukanlah Tuhan yang dapat menghilangkan matahari. Hanya saja selama ini anda yang berpikir dia itu tuhan, padahal dia hanyalah tuhan dari para buaya darat.

Hikmah yang luar biasa indah dan dapat dikatakan sebagai nilai tambah bagi mereka yang pernah tersesat dan keluar menemukan jalan yang tepat adalah ini : Anda sekarang tahu membedakan dengan tepat antara buaya dan merpati. Katanya sih merpati tak pernah ingkar janji, hmmm saya tidak tahu kebenarannya karena saya belum pernah janjian dengan merpati.

Mari keluar dari jalan yang sesat, yang tidak membawa anda kepada satu destinasi tepat yang akan memberi anda kenyamanan tinggal di rumah yang hangat. Camping di hutan rimba penuh semak duri itu hanya fun untuk semalaman saja. Anda harus percaya dengan saya ketika saya mengatakan bahwa tidak ada yang melebihi kenikmatan pulang ke rumah bersama orang terkasih. I know it my friend, because I’m already home.

kompasiana.com Ellen Maringka

0 komentar:

Posting Komentar