Teropong PEMILU 2014

Aroma-aroma tidak sedap sudah tercium langkah-langkah menuju pemilu 2014. Masalah-masalah yang membelit partai Deomkrat terus menghantui partai besar satu ini. Pemerintah yang kurang bersabat dengan rakyat cenderung memperpuruk partai demokrat yang saat ini sebagai partai pemerintahan. Ditambah para kader yang berbuat tidak baik dalam menanggapi masalah-masalah yang mencopoti satu-persatu anggota partai. Bahkan media mencium aroma perpecahan atau perbedaan pandangan dalam partai itu.

Keadaan ini tentu di manfaatkan partai besar laiinya. Namun nampaknya masyarakat juga tidak menyambut positif gandengan dari partai besar manapun. Lagi-lagi masyarakat cenderung golput. Golput yang menjadi wajah pemilu yang sudah lalu masih terus muncul. Tidak ada harapan masyarakat terhadap partai-partai juga nampak pada pemilih-pemilih partai baru. Tidak jelasnya dukungan masyarakat jelas terlihat dalam hasil survey SLI. Menurut data LSI 51 persen masyarakat Indonesia belum menentukan parpol yang akan di pilih pada pemilu 2014

Parati-partai baru juga belum bisa menarik simpati rakyat. Kecenderungan bingung atau golput masih nampak jelas. Masyarakat yang masih bingung atau golput kebanyakan adalah masyarat golongan menengah kebawah karena mereka tidak percaya lagi dengan parpol yang hanya bisa berjanji tanpa memberikan bukti nyata. strategi pendekatan ini akan dilakukan dengan turun langsung kelapangan, memberi bantuan sarana dan prasarana bagi koperasi, memberikan bibit kepada petani, memberikan jaring dan sampan kepada nelayan dan lain sebagainya. dengan demikian masyarakat akan simpatik kepada parpol yang melakukan hal ini dan akan memilihnya pada pemilu mendatang. Walaupun demikian strategi ini juga tidak 100% manjur. Masyarakat sudah tutup mata dan telinga dengan janji-janji atau selogan partai.

Mungkin langkah yang paling manjur dengan membeli manusia Indonesia. Hal ini menjadikan Indonesia untuk “si kaya”. Namun jangan senang dulu. Siapa yang tau walau sudah di beli di dalem bilik nyontreng yanmg lain.

0 komentar:

Posting Komentar