Garam = Penyakit

Jaman sekarang orang cenderung makan karena rasa bukan karena sehat. seperti rasa asin sangat penting bila kita mengkonsumsi makanan. Tapi taukah anda garam berlebihan bisa menjadi penyakit?

Budaya doyan garam begini yang tanpa disadari telah merongrong ginjal orang-orang di dunia untuk bekerja lebih keras membuang kelebihan natrium (sodium) dari garam yang ditelan setiap hari. Padahal, tubuh tidak memerlukan garam sebanyak kebiasaan budaya makan kita. Kita rata-rata menelan lima-enam kali lipat kebutuhan garam tubuh dari menu harian.

Garam adalah mineral yang terdiri dari 40 persen natrium dan 60 persen klorida. Mineral tersebut memang penting untuk semua makhluk hidup, tapi tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan.

Sebetulnya lidah kitalah yang sudah dirusak oleh budaya makan asin, sehingga cenderung salah memilih menu yang sesuai dengan yang tubuh butuhkan. Dan rasa asin memang meningkatkan cita rasa menu alami. Garam di meja makan kita bukti tradisi bahwa tuntutan lidah orang modern cenderung merasa menunya kurang asin. Kurang dari Tujuh Gram Tubuh membutuhkan kurang dari tujuh gram garam dapur sehari atau setara dengan 3.000 mg sodium. Namun kebanyakan menu harian kita memberi berlipat-lipat kali lebih banyak dari itu.

Berikut beberapa Penyakit akibat kelebihan garam atau sodium :

1. Tekanan darah tinggi (hipertensi)
Asupan garam yang tinggi diketahui bisa meningkatkan tekanan darah. Studi tahun 2007 menemukan pasien dengan tekanan darah tinggi akan mendapatkan manfaat yang signifikan dengan mengurangi asupan garam.

2. Penyakit kardiovaskular
Tekanan darah yang tinggi bisa mengakibatkan seseorang terkena penyakit serius yang berhubungan dengan kardiovaskular seperti jantung dan kelumpuhan stroke. Diketahui mengurangi asupan 1 gram garam bisa mengurangi risiko stroke hingga seperenamnya.

3. Pembesaran jantung
Catatan medis menemukan asupan garam yang tinggi bisa membuat seseorang berisiko menderita left ventricular hypertrophy (pembesaran dari jaringan otot yang membentuk dinding utama jantung untuk memompa).

4. Retensi cairan
Jumlah natrium dalam tubuh menentukan tingkat cairan. Jika konsumsi garamnya terlalu banyak maka ginjal akan sulit menghilangkannya dan membuat tubuh mempertahankan cairan yang bisa memicu pembengkakan.

5. Gangguan sistem pencernaan
Garam berlebih yang masuk ke tubuh bisa berinteraksi dengan bakteri H.pylori yang menyebabkan tukak lambung, serta garam berlebih bisa mengurangi jumlah pepsin (enzim pencernaan) di dalam tubuh yang akan meningkatkan keasaman dan diare.


6. Meningkatkan sekresi empedu
Ketika seseorang banyak mengonsumsi makanan asin maka sekresi empedu akan meningkat yang menyebabkan kepadatan darah semakin tinggi sehingga mengurangi vitalitas. Hal ini juga mengakibatkan masalah kulit seperti wajah dan bibir kering serta kadang menyebabkan sakit dan pendarahan di bibir.

7. Osteoporosis
Kelebihan garam bisa mencegah penyerapan kalsium dalam tubuh yang membuat seseorang rentan terkena osteoporos

Makakanan yang mengandung Banyak Sodium. Hati-hati mengkonsumsi di bawah ini

 Ø Garam. Setiap 1 gram garam dapur mengandung 400 mg natrium. Apabila dikonversikan ke dalam ukuran rumah tangga 4 gram garam dapur setara dengan ½ sendok teh atau sekitar 1600 mg natrium.
 
Ø Semua makanan yang diawet dengan garam, seperti ikan asin, telur asin, ikan pindang, ikan teri, dendeng, abon, daging asap, asinan sayuran, asinan buah, manisan buah, serta buah dalam kaleng. 

Ø Makanan yang dimasak dengan garam dapur atau soda kue (natrium bikarbonat), seperti biscuit, kracker, cake dan kue-kue lainnya. 

Ø Bumbu-bumbu penyedap masakan. Sekarang ini, sudah banyak penyedap masakan dengan berbagai merk yang beredar di pasaran. Salah satu diantaranya yaitu vitsin/ motto/ micin/ MSG, yang masih sangat lazim digunakan masyarakat untuk menambah cita rasa masakan. Contoh lain yaitu kecap, terasi, petis, tauco, saos sambal dan saos tomat.

Ø Makanan kaleng. Makanan kaleng sebenarnya terbuat dari bahan makanan segar, namun yang perlu diperhatikan yaitu dalam proses pembuatannya makanan kaleng ditambahkan garam untuk membuat bahan makanan tersebut lebih awet. Contoh makanan yang dikalengkan yaitu corned, dan sarden. Selain itu pada buah kaleng yang diawetkan, juga mengandung pengawet berupa natrium benzoat. Oleh karena itu pada hipertensi dianjurkan untuk menghindari minuman atau pun sari buah dalam kaleng.

Ø Fast food (makanan cepat saji). Gaya hidup masyarakat pada saat ini mengalami berbagai perubahan, termasuk dalam hal pola makan. Banyak dan padatnya aktivitas dengan waktu yang terbatas telah membuat masyarakat condong memilih makanan yang cepat saji. Selain itu semakin banyak produsen menawarkan berbagai macam makanan cepat saji, mulai dari restoran ternama franchaise dari luar negeri sampai gerobak pinggir jalan. Hal yang perlu diwaspadai adalah makanan cepat saji komposisi makanannya kurang berimbang. Makanan ini tinggi kandungan lemak jenuh, kurang serat, kurang vitamin, dan tinggi natrium. Salah satu hal yang merupakan bumerang bagi penderita hipertensi yaitu kandungan natrium yang terdapat di dalamnya. Produk-produk fast food tersebut seperti sosis, hamburger, fried chicken, pizza, dsb.


 Berikut ini tanda-tanda orang yang kelebihan garam

  • Tekanan Darah Meningkat
Asupan garam berlebihan akan meningkatkan jumlah natrium dalam darah. Ketidakseimbangan ini membuat ginjal kesulitan untuk membuang kelebihan air dari dalam tubuh. Tekanan pada pembuluh darah dan kelebihan air di dalam tubuh meningkatkan tekanan darah. Tekanan darah memicu risiko penyakit jantung, gagal ginjal atau gangguan otak jika tidak terkontrol.
  • Mudah Haus
Ketika terlalu banyak garam dalam tubuh, maka tubuh memerlukan air untuk mencairkan kandungan garam dalam darah. Umumnya, sel-sel tubuh melepaskan simpanan air untuk mengencerkan garam dari darah. Sel-sel membutuhkan air untuk bekerja dan inilah yang menyebabkan Anda merasa lebih mudah haus setelah makan garam.
  • Kembung
Kurangnya air dalam tubuh karena garam berlebihan menyebabkan kembung. Garam dapat menahan air pada tubuh dan dapat menyebabkan kembung. Mengkonsumsi banyak air putih akan membantu mengeluarkan atau kelebihan garam natrium dari tubuh.
  • Jarang Buang Air Kecil
Ginjal membantu mengencerkan garam dengan memperlambat produksi urin dan konservasi air. Anda mungkin merasa sensasi terbakar setelah buang air kecil. Hal ini terutama karena kelangkaan air yang menyebabkan pembakaran pada saat buang air kecil.
Jika Anda menghadapi tanda-tanda seperti di atas, sebaiknya Anda mengurangi asupan garam dan segera lakukan tes darah untuk konfirmasi. Minum banyak air sehari-hari dan kurangi makanan asin. Beralih mengonsumsi sayuran segar dan buah-buahan lebih baik.

0 komentar:

Posting Komentar