Dampak Negatif Smartphone

Seperti yin dan yang kemajuan teknologi memiliki dampak postif dan negatif. Seperti kita sadari kemajuan smartphone merajai pasar di Indonesia. Semua aspek menggunakan fasilitas ini karena lebih mudah dan praktis, dari jual beli hingga korupsi. Smartphone terus mengembangkan fitur-fitur jaringan sosial seperti Facebook, Twitter, Friendster, dan telepon cerdas Blackberry yang mampu mempercepat komunikasi serta memperpendek jarak.

Namun, di balik nilai positif yang ditawarkan, perangkat canggih itu ternyata menyimpan sejumlah efek buruk yang dapat mengganggu kesehatan penggunanya.



1. Membuat ketagihan
Perangkat telepon seluler pintar ini begitu mudah membuat pemiliknya merasa kecanduan. Studi Rutgers University pada 2006 menyimpulkan, Blackberry dan perangkat serupa memicu kenaikan penggunaan internet yang cukup signifikan, namun berdampak buruk bagi kesehatan mental.

2. Mengganggu tidur
Dengan layanan internet 24 jam, perangkat Blackberry akan bergetar atau berdering setiap saat, ketika ada email dan pesan singkat masuk. Dan setiap saat pula, pengguna akan memainkan Blackberry-nya, termasuk ketika sudah berada di tempat tidur.
Tak jarang pula, pengguna begitu sensitif dengan getar Blackberry, sehingga mudah terbangun dari tidur untuk membuka pesan yang masuk.
Kebiasaan menyanding Blackberry di tempat tidur inilah yang akhirnya membuat tidur tak berkualitas. Dampak selanjutnya, tentu menyerang kesehatan. Bukan rahasia lagi bahwa rendahnya kualitas tidur berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental.
Sebuah penelitian mengungkap, pengguna Blackberry yang memiliki kebiasaan memainkannya sebelum tidur rentan mengalami insomnia, sakit kepala, dan kesulitan berkonsentrasi. Penelitian yang dilakukan Uppsala University di Swedia menambahkan bahwa radiasi telepon seluler bisa mengganggu aktivitas tidur.

3. Memicu cemas
Memiliki telepon selular cerdas semacam Blackberry memang menyenangkan bagi sebagian orang. Dengan Blackberry, aktivitas berkirim email, chatting, hingga berselancar di internet bisa dilakukan bersamaan, kapan saja, dan di mana saja. Banyak pula yang mengandalkannya untuk urusan pekerjaan.
Studi yang dilakukan MIT's Sloan School of Management pada 2007 mengungkap, penggunaan Blackberry membentuk budaya stres di tempat kerja. Fasilitas internet 24 jam yang dijagokan telepon seluler pintar itu mengacaukan waktu luang pekerja. Tugas dan hal-hal yang menyangkut pekerjaan bisa hadir kapanpun, termasuk kala sedang libur.

4. Melemahkan otak
Di balik kemudahan yang diberikan, Blackberry berisiko melemahkan daya konsentrasi penggunanya. Karakternya yang mampu membuat pengguna melakukan sejumlah hal dalam waktu bersamaan (multitasking) cenderung membuat seseorang kesulitan menyerap informasi lantaran fokusnya mudah beralih dari satu hal ke hal lain.

5. tidak ada privasi
Kabar ini terungkap setelah Trevor Eckhart yang merupakan pengembang Android melakukan uji coba dan penelitian. Hasilnya mencengangkan. Ternyata Software Carrier IQ ini telah tertanam di bagian terdalam di Sistem Operasi Android sehingga kita tidak tahu bahwa telah ada spyware di Smartphone kita. Software Carrier IQ adalah sitem spyware atau software penyadap.

segala aktivitas percakapan baik, sms, telepon, log internet dan search engine terekam dan dapat di ketahuan pihak produsen.

6. Autisme
Kecemasan itu pula yang diungkapkan oleh pekerja sosial dari Wing South West. Mereka mengatakan, hasil dari para pemakai smartphone ini kemampuan sosial mereka terus menurun.
"jelas mereka lebih fokus kepada gadget yang digunakan ktimbang memperhatikan sekitarnya"

7. cepat tua dan banyak penyakit
Penggunaan smartphone meningkat drastis beberapa tahun terakhir. Orang bahkan menggunakannya 8-10 jam sehari, dan memaksa mereka fokus pada gadget itu. Hal ini memaksa otot muka bekerja keras dan menimbulkan kerut di wajah.
Selain itu, terlalu lama menggunakan smartphone dapat membuat kulit kusam. “Kulit akan kehilangan cahayanya,” kata konsultan dematolog Pritam Pankaj.
Selain mengancam kesehatan kulit, radiasi smartphone bisa menimbulkan masalah yang lebih besar. “Smartphone lebih mengancam. Gadget ini memancarkan radiasi 2,5 kali lebih besar dari ponsel biasa. Emisi ini bisa menyebabkan risiko kanker otak, impotensi dan penuaan dini,” kata senior konsultan bedah kosmetik Anup Dhir.

Jadi kesimpulannya, selain harganya lebih tinggi, smatrphone juga beresiko tinggi bagi kesehatan dibanding ponsel biasa. Selain itu smartphon juga bisa memperbudak manusia. Maka berhati-hatilah menggunakannya.

0 komentar:

Posting Komentar