6 Orang Sukses Yang Tanpa Memperdulikan Modal Awal

Kesuksesan menjadi dambaan setiap orang. Tapi kadang orang menyebutkan modal sebagai hambatan kesuksesan. Ini adalah sedikit contoh yang memulai kesuksesan dari nol. walau terbentur modal tetapi mereka berani mengambil resiko dan bekerja keras mendapatkan kesuksesan itu.

1. George Soros

Soros muda kuliah di London School of Economic setelah keluarganya lari dari Hunggaria akibat tekanan politik pada masa Perang Dunia I. Untuk memenuhi biaya kuliahnya ia bekerja sebagai poter di stasiun kereta api, menjadi pelayan di restoran dan menjadi buruh pabrik mannequin tetapi kemudian dipecat karena dianggap tidak terampil
George Soros adalah pemain bursa pasar uang yang paling banyak menghasilkan uang.
Namanya menjadi perhatian ketika Rabu 16 September 1992 ia menjual 10 Milyar Poundsterling (170 Triliun) dalam 1 malam dan mengakibatkan Bank of England harus mendevaluasi mata uangnya dan merugi £3.4 Milyar (Sekitar Rp50 Triliun). Diperkirakan Soros memperoleh untung US 1,1 Miliar (Rp9,9 Triliun) dalam satu malam.

Di Asia, namanya melambung ketika dirinya dituduh sebagai aktor dibalik terjadinya krisis ekonomi 1998 yang menghancurkan ekonomi Asia, terutama Korea Selatan dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Thailand dan Malaysia.


2. Walt Disney

Ketika Disney memutuskan berhenti kerja dan membangun bengkel seninya ia meminjam tempat dari sebuah restoran, dan sebagai bayarannya ia membuatkan poster-poster gratis untuk restoran tersebut. Nyaris tanpa modal. Lalu Disney melamar kerja di Kansas City Film Ad Company untuk mendalami animasi kartun. Ia sering meminjam kamera dan melakukan percobaan berbagai trik baru dalam animasi kartun. Dari pekerjaan tersebut ia bisa membeli kamera sendiri dan membangun bisnis kembali. Karena sifatnya yang perfeksionis ia justru bangkrut lagi. Filmnya bagus dan populer, tetapi tidak menghasilkan laba karena produksinya terlalu mahal. Lalu ia merantau dan mengadu nasib ke Hollywood. Di sana ia berhasil meremix film lamanya dan sukses hingga akhirnya berlanjut menjadi besar
Walt Disney merupakan kartunis tersukses di dunia yang telah menghibur milyaran orang dengan karya-karyanya.
Atas dedikasinya ia telah menerima 900 tanda penghargaan, 32 Oscar, 5 Emmy, dan 5 Gelar kehormatan Doktor Honoris Kausa, serta manjadi salah satu orang terkaya di dunia. dan kini filmnya kini ditonton oleh seluruh dunia.


3. JK Rowling

Ibu tunggal yang harus menghidupi anak-anaknya dengan hidup serba kekurangan. Pada awal menulis kisah Harry Potter, ia sempat mendapat santunan dari pemerintah Inggris, karena masuk dalam kategori sebagai orang miskin yang layak mendapat santunan. Karena miskin, ia terpaksa mengetik ulang naskah hingga beberapa kopi dengan mesin tik tua manual yang murah, hanya karena tak mampu membayar biaya fotokopi.
"Anda mungkin tak pernah tahu, betapa menyedihkannya hidup tanpa uang sama sekali, Kecuali jika Anda sudah pernah mengalaminya, seperti yang aku alami,"

Siapa yang tidak kenal Harry Potter, Film yang sangat disukai oleh semua kalangan. Film yang sangat sukses membuat para penontonnya terpukau oleh alur ceritanya. JK Rowling adalah penulis terkaya dan terbanyak penjualannya dalam sejarah.
Buku Harry Potter sudah terjual lebih dari 375 Juta kopi hanya dalam waktu 6 bulan. Lima belas juta pertama terjual pada 24 jam pertama.
Kini JK Rowling menduduki peringkat ke-552 dari 587 orang terkaya didunia versi majalah asal AS, FORBES dalam usianya 38 Tahun.


4. Lakshmi Mittal

Lahir dari keluarga miskin di Sidalpur, Churu, Rajashtan India. Saat kecil, ia dan keluarganya tinggal di sebuah rumah yang dihuni oleh 20 orang. Mereka hanya tidur di lantai, yang kadang beralaskan rotan. Untuk memasak, mereka membuat perapian dari tumpukan batubata di belakang rumah yang dibangun oleh kakeknya.
Lakshmi Mittal, pebisnis baja dari India, kini dikenal sebagai orang terkaya di Asia dengan kekayaan mencapai US$ 51Milyar (500 Triliun rupiah).
Lakshmi kini bermukim di london dan membeli rumah termahal dalam sejarah, Kensington Mansion, senilai US$ 128Juta (1,3 Triliun rupiah)
Ia juga menikahkan putrinya, Vanisha, dengan sebuah pesta pernikahan paling mewah abad 20. Konon untuk pesta itu, ia menghabiskan dana US$ 50Juta (500 Milyar).
Keningston home dibeli dengan harga Rp1,3 Triliun, transaksi rumah termahal dalam sejarah



5. Conrad Hilton

Ketika krisis keuangan melanda keluarganya, Hilton kecil memberikan ide untuk menyewakan kamar kosong di rumahnya untuk jasa penginapan dengan tarif US$ 1 per malam.
Hilton bertugas mempromosikan kamar tersebut di stasiun kereta terdekat. Dari hasil usaha tersebut Hilton bisa kuliah dan berkarir. Tetapi karirnya hancur dan ia punya sisa tabungan US$ 5000. Dalam kegalauannya, ia menemukan seorang pemilik hotel kecil yang menjual hotelnya US$ 20.000 (200juta). Untuk tambahan modal Hilton meminjam di bank dan temannya.

Conrad Hilton adalah pendiri jaringan hotel Hilton. Ketika meninggal pada tahun 1979, di usianya ke-91 tahun, ia mewariskan 185 Hotel di Amerika dan 75 Hotel di luar negeri. Kini Hilton Internasional mengoperasikan 2.800 Hotel, 480.000 ruang di 76 Negara. Pada tahun 2006 Hilton mencetak pendapatan US$8.16 Milyar (73.4 Triliun Rupiah).
Diperkirakan nilai Hilton Hotel Corp mencapai US$ 26 Milyar..


Sukamdani Sahid Gitosardjono

Sukamdani lahir di Solo, 14 Maret 1928. Masa kecilnya dijalani di Sukohardjo, Solo, Ketika Sukamdanii kecil, kehidupan orangtuanya prihatin. Bapaknya R. Sahid Djogosentono membuka usaha jahitan. Sedang ibunya membuka warung kecil-kecilan yang menjual makanan kecil. Dalam usia 8 tahun, Sukamdani sudah membantu kedua orang tuanya mencari nafkah. Selain membantu bapaknya, ia juga membantu ibunya berjualan. “Untuk menyiapkan keperluan barang dagangan, saya ke pasar berbelanja membeli sabun, teh, rokok, pisang dan kelapa,” cerita Sukamdani. Tiap kali dagangan laku, ibunya memberi persenan. Uang itu ditabung. Kalau sudah banyak Sukamdani membeli ayam. “Kalau ayam sudah banyak, saya jual lalu dibelikan kambing. Setelah kambing saya banyak, saya jual untuk beli kerbau,” kenangnya. Di saat liburan Sekolah Sukamdani membantu menuai padi di sawah.

Tahun 1952, Sukamdani muda merantau ke Jakarta untuk memperbaiki nasib, Waktu turun dari kereta api di Stasiun Gambir, modalnya hanyalah sebuah kopor dan sebuah sepeda. Ia sempat bekerja di Depdagri. Tapi dengan pertimbangan penghasilan, lalu keluar dan bekerja di percetakan NV Harapan Masa. Dengan penghasilan yang pas-pasan, Sukamdani berani menikah dengan Juliah, kekasihnya waktu di Solo. Pasangan itu menyewa rumah berdinding gedeg. Kamarnya hanya satu berukuran 3 x 3.

Karena keuletannya, apalagi setelah membuka usaha percetakan sendiri, Sukamdani berhasil membeli tanah di tempat ia menyewa rumah itu. Dan, tanah itu, tak lain adalah tempat berdirinya Hotel Sahid Jaya sekarang di Jalan Sudirman.

Kerja keras dan keuletan akhirnya mengantarkannya sebagai raja properti perhotelan. Selain bisnis, Sukamdani aktif di berbagai organisasi. Ia juga penerima 15 tanda jasa dan bintang kehormatan, dari pemerintah RI maupun dari negara sahabat.

1 komentar: