segelas jus untuk yang sadar

Kemaren saya mengunjungi sebuah wisata kuliner. Disana terdapat berbagai macam makanan tradisional. Yang saya heran kenapa walau di yogyakarta namun makanan di situ tidak ada warung gudeg. malahan ada takoyasi yang berasal dari jepang. Apakah gudeg sudah di kalahkan oleh takoyasi? tapi secara keseluruhan acaranya berjalan dengan lancar. berletak di monumen 1 maret yogyakarta acara di datangi banyak warga jogja bahkan wisatawan yang sedang menikmati kota yogyakarta.

Cerita kecil tentang wisatawan asing yang tanpa sengaja terlihat oleh saya ketika saya datang. Saya melihat wisatawan asing membawa sebuah gelas plastik kosong bekas minuman. sambil jalan-jalan bersama pacar mencari makan sambil melihat acara hiburan yang di sediakan panitia. asyik melihat band-band, misik tradisional seperti gamelan, dll. di tengah acara seorang mc melihat seorang anak membuang sampah sembrangan. mc menegur dan meminta anak itu meminta membuang sampah pada tempatnya. dan di samping anak itu ada sebuah penjual jus buah. anak itu pun membuang sampah di samping penjual jus. sebagai hadiahnya MC membelikan anak itu jus. nah karena MC menegur anak itu semua perhatian pun tertuju seketika pada anak itu. Pada saat anak itu membuang sampah saya melihat wisatawan asing itu membuang gelas yang di bawanya terus.


cerita pendek ini mungkin bisa menjadi referensi untuk membangun diri. MC itu benar membangun kepribadian sejak kecil. dan satu sampah yang di buang itu mendapatkan 1 gelas jus. jika ada kesadaran itu dibangun dan banyak sampah maka yang anda dapat lebih dari sekedar gelas jus. tapi kehidupan yang jauh lebih baik. Wisatawan asing itu mungkin tanpa kita pungkiri jauh lebih sadar di banding saya. Dan saya pun sadari saya ga sesadar bule itu. tapi saya ingin seperti bule itu.

0 komentar:

Posting Komentar