Jangan Sering katakan Akan

Seorang anak bernama paijo duduk di kelas satu SMA. Pada ulangan pertama dia mendapatkan nilai merah. Lalu grunya bertanya km tidak belajar ya?. jawab paijo iya bu. saya janji saya akan belajar lebih giat. Pada pertengahan semester nilai paijo sama sekali tidak membaik. Lalu dia di panggi oleh guru BP(bimbingan konseling). Paijo dan guru itu berbincang-bincang kenapa nilai paijo selalu merah. Paijo pun menjawab yang sama "saya akan belajar lebih giat. Guru itu juga melihat rambut paijo yang sudah panjang di luar batas kewajaran seorang murid. Lalu guru itu menyuruh paijo memotong rambutnya. Paijo pun menjawab iya bu saya akan memotong rambutnya. Waktupun terus bergulir hingga akhir semester nilai paijo tidak membaik, bahkan dia di nyatakan sebagai salah satu calon siswa yang tidak naik kelas. Hingga orang tua paijo di panggil ke sekolahn. semester baru sudah mulai berjalan. suatu malem ibu berkata kepada paijo. Jo kerjain PRmu. lagi-lagi paijo menjawab. ya bu saya akan kerjain PRnya. Ayahpun yang pulang dari kerja, dan mendengar semua cerita ibu mengenai paijo di sekolah mendatangi kamar paijo. dan melihat paijo sedang asyik dengan game nya. lalu ayahnya bilang "ohw cuma akan".


dalam cerita pendek itu kta dapat melihat bagai mana kata-kata akan lebih sering terucap dari pada di lakukan. oleh kerena itu mulai sekarang sedikit katakan akan dan lebih banyak lakukan tindakan nyata.

Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar